Efek Pandemi Covid-19, Industri Plastik Diperkirakan Hanya Tumbuh 4%

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Ilustrasi, produk plastik yang digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman. Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia memperkirakan, adanya pandemi Covid-19 membuat industri plastik hanya mampu tumbuh 4% tahun ini.
15/4/2020, 13.54 WIB

"Kan plastik bahan bakunya minyak, sekarang harganya turun drastis. Untuk ekspornya kalau rupiah menurun justru harga akan jadi lebih kompetitif," kata dia.

Adapun, permintaan ekspor plastik saat ini didominasi oleh Tiongkok, yang industrinya sudah mulai pulih. Permintaan plastik dari Tiongkok yang mulai pulih dan salah satu pemasok yang dilirik adalah Indonesia.

Budi juga menyayangkan imbauan dari pemerintah terkait penghentian produksi beberapa industri, untuk mencegah penyebaran Covid-19. Hal ini menurutnya kurang pas, karena selama masih ada permintaan maka sebaiknya industri tetap diperbolehkan untuk produksi.

Untuk mencegah penyebaran Covid-19, tinggal bagaimana pemerintah mengawasi perusahaan untuk mematuhi protokol kesehatan, seperti jaga jarak, penggunaan masker dan memastikan tempat kerja steril.

Meski diperkirakan hanya tumbuh 4% dan memiliki sejumlah tantangan, Budi memperkirakan investasi di sektor petrokima tetap akan tumbuh. Perkiraannya, hingga 2024 investasi yang masuk di sektor petrokimia ini mencapai US$ 15 miliar.

(Baca: Pukulan Dua Arah Virus Corona ke Industri Manufaktur)

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto