Pemerintah akan mengeluarkan daftar impor pangan yang akan dihentikan sementara dari Tiongkok. Kebijakan ini pembatasan ini diambil seiring dengan merebaknya wabah virus corona.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan mengumumkan daftar tersebut hari ini, Senin (4/2).
Ia mengatakan, pelarangan produk tersebut sebagian dikhususkan untuk komoditas pangan. Meski begitu, pemerintah belum memutuskan pembatasan hanya sebatas produk hewan atau termasuk hortikultura.
(Baca: Cegah Penyebaran Corona, Kemendag Setop Impor Pangan dari Tiongkok)
Sementara itu, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyatakan, produk impor Tiongkok yang jelas akan dilarang di antaranya adalah satwa hidup atau hewan liar. "Yang jelas sekarang berkaitan dengan wild animal itu sudah pasti," katanya.
Sedangkan untuk jenis hortikultura, Agus menyebut masih membuka kemungkinan untuk tetap mengimpor bawang putih dari Negeri Tirai Bambu. Pasalnya, lebih dari 90% bawang putih impor dan beredar di pasar saat ini berasal dari Tiongkok.
Namun, dia juga membuka opsi untuk mencari subtitusi impor dari negara selain Tiongkok guna menjaga stok dalam negeri. Namun, ia masih mengkaji negara yang potensial untuk menggantikan impor dari Tiongkok.
"Tidak ada pilihan lain," ujar dia.
Pemerintah dan sejumkah kementerian hingga kini masih berkoordinasi terkait pelarangan barang impor tersebut agar tidak salah sasaran. Ia juga akan memastikan kebijakan tersebut tidak menghambat dunia usaha.
Sebagaimana diketahui, Badan Kesehatan Dunia (WHO) sudah menetapkan status gawat darurat akibat penyebaran virus corona yang menyebabkan ratusan korban meninggal dan belasan ribu orang terinfeksi.
(Baca: Impor Buah dan Sayur dari Tiongkok Tersendat, Tak Terkait Virus Corona)
Menurut laporan Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok (China’s National Health Commission) hari ini, Senin (3/2), ada tambahan korban meninggal sebanyak 57 orang, dan 2.829 kasus baru infeksi virus corona.
Komisi kesehatan Pemerintah Provinsi Hubei melaporkan ada 2.103 kasus positif virus corona baru dan 56 korban meninggal. Sehingga total korban meninggal di provinsi yang menjadi lokasi awal beredarnya virus menjadi 350 orang dan 11.177 orang lainnya terinfeksi.
Beberapa negara lainnya melaporkan adanya penambahan kasus positif virus corona yaitu Jepang bertambah tiga kasus (total 20), Korea Selatan tiga kasus (15), Vietnam satu kasus (7), Singapura dua kasus (18), Filipina satu kasus (2), India satu kasus (2), Jerman satu kasus (8), dan Uni Emirat Arab satu kasus (5).
Untuk mengantisipasi penyebaran virus lebih lanjut, semakin banyak negara menghentikan sementara transportasi dari dan menjuju Tiongkok. Terbaru, pemerintah Rusia menutup rute kereta api Moskow – Beijing sampai pemberitahuan selanjutnya.
Sedangkan Indonesia akan mulai menghentikan perjalanan dari dan menuju Tiongkok pada Rabu (5/2) pukul 00.00. Pemerintah juga melarang pendatang asal Tiongkok yang menetap di sana lebih dari 14 hari terakhir, masuk ke Indonesia.