Sedangkan di wilayah Bandung, PSBI sudah melakukan pembayaran uang ganti rugi di lima kelurahan Kota Bandung.
Adapun proyek KCJB dibiayai modal yang disetor konsorsium perusahaan Tiongkok dan Indonesia serta dana pinjaman dari China Development Bank (CDB).
Kereta cepat Jakarta-Bandung dibiayai modal yang disetor konsorsium perusahaan Tiongkok dan Indonesia serta dana pinjaman dari China Development Bank (CDB). Dari total pembiayaan proyek ini yang sebesar US$ 5,57 miliar atau setara dengan Rp 77 triliun, 25% merupakan modal konsorsium dari BUMN dan China. Sisanya dari pinjaman CDB.
Tiongkok sendiri akan menyuntikkan dana sebesar Rp 7,5 triliun atau 40% dari konsorsium ini, sedangkan 60% akan disetor oleh BUMN. Dari BUMN, total dana yang akan disuntikkan sebesar Rp 11,5 triliun hasil patungan dari Wika, PTPN VIII, Kereta Api Indonesia, dan Jasa Marga.
(Baca: Catatan dari Xinjiang (1): Kembalinya Kejayaan di Jalur Sutra)