Terganjal Lelang, PTPP Pangkas Target Kontrak Baru Jadi Rp 45 Triliun

www.bumn.go.id
Direktur Utama PTPP Lukman Hidayat menjelaskan PTPP memangkas target perolehan kontra baru 2019 lantaran mundurnya lelang proyek pemerintah dan swasta.
3/10/2019, 18.06 WIB

PT. Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk merevisi  target kontrak baru tahun 2019 menjadi Rp 45 triliun. Awalnya, kontraktor pelat merah ini membidik kontrak senilai Rp 50,3 triliun tahun ini.

Direktur Utama PTPP Lukman Hidayat menjelaskan pemangkasan target karena mundurnya lelang proyek pemerintah dan swasta. Kondisi ini juga menyebabkan target pendapatan perseroan tahun ini berkurang dari Rp 30 triliun menjadi Rp 28 triliun.

"Proyek tahun ini yang di-cancel mungkin dialihkan ke tender tahun depan. Jadi itu pertimbangan kami," kata Lukman, saat ditemui di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (3/10).

(Baca: Tak Masuk Pos Utang, PTPP akan Terbitkan Obligasi Abadi Rp 850 Miliar)

Hingga September ini, PTPP telah mencatat kontrak baru sebesar Rp 23 triliun. Proyeknya meliputi pembangunan kawasan BUMN Center yang terdiri dari Gedung Garuda, Gedung Danareksa, dan Gedung Telkom.

Untuk Gedung Danareksa ditargetkan rampung pada kuartal I 2020, Gedung Garuda akan selesai 2023, dan Gedung Telkom  rampung pada 2024.

(Baca: PTPP Minat Akuisisi Mayoritas Saham Anak Usaha Krakatau Steel)

Pada semester I lalu, PTPP mencatat penurunan 24% pada laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk menjadi Rp 363,3 miliar. Padahal, dalam laporan keuangan yang dirilis pada Rabu (31/7),  pendapatan usaha PTPP naik sebesar 12,7% secara tahunan (year on year) menjadi Rp 10,7 triliun.

Seiring dengan kenaikan pendapatan usaha, beban pokok pendapatan juga naik 15% menjadi Rp 9,2 triliun dari Rp 8 triliun. Hal itu membuat laba kotor PTPP stagnan di angka Rp 1,46 triliun, sama seperti periode yang sama tahun lalu.

Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, PTPP dibebani oleh penurunan nilai persediaan senilai Rp 16,5 miliar meski tahun lalu tidak terbebani oleh pos tersebut. Selain itu, tercatat adanya penurunan laba dari ventura bersama sebesar 52% secara year on year menjadi Rp 34 miliar secara year on year. Laba entitas asosiasi juga turun 81% menjadi Rp 248 juta.

Reporter: Fariha Sulmaihati