Perusahaan raksasa ritel Amerika Serikat (AS), Walmart menghentikan penjualan rokok elektrik dan pengiriman produk tersebut ke toko-toko AS, setelah sejumlah kasus penyakit serius dan kematian yang menimpa sejumlah penggunanya.
Dikutip dari Reuters, sebuah memo internal menyatakan ketidakpastian regulasi negara baik terkait rokok elektrik menjadi latar belakang keputusan tersebut.
Langkah Walmart dilakukan menyusul larangan penjualan produk vaping rasa di New York dan Michigan dan setelah pemerintahan Presiden Donald Trump mengumumkan rencana untuk menghapus semua rokok elektrik beraroma dari rak-rak toko. Para pejabat AS memperingatkan bahwa rasa manis telah menarik jutaan anak menjadi kecanduan nikotin.
(Baca: Cukai Naik, Produksi Rokok Tahun Depan Diperkirakan Turun 15%)
Trump dan pejabat tinggi AS lainnya juga menyatakan keprihatinan tentang meningkatnya penggunaan produk-produk tersebut ketika para pejabat kesehatan menyelidiki kasus masalah kesehatan serius hingga kematian yang ditimbulkan rokok elektrik.
Salah satu pelakunya yang mungkin teridentifikasi sejauh ini adalah sederetan produk ganja ilegal yang dijual dengan merek dagang "Dank Vapes" dan "Chronic Carts."
Departemen Kesehatan Negara Bagian New York mengidentifikasi "Dank Vapes" dan "Chronic Carts" sebagai produk yang mengandung vitamin e asetat, perantara dalam minyak THC yang telah menjadi fokus dalam penyelidikan penyakit tersebut.
(Baca: Perusahaan Rokok Raksasa Inggris Bakal PHK 2.300 Karyawan)
Produsen rokok elektronik nikotin terkemuka, termasuk Juul Labs Inc, British American Tobacco Plc, dan Imperial Brands Plc mengatakan pekan lalu, produk mereka tidak mengandung senyawa Vitamin E.
Pekan lalu, Amazon.com Inc mengatakan pihaknya menurunkan produk vape dari rak penjualan sesuai dengan kebijakannya, meskipun perusahaan itu tidak menyebutkan secara spesifik produk yang tak lagi dijual.
Pada bulan Mei, Walmart menaikkan usia minimum untuk membeli produk tembakau hingga 21 tahun di semua tokonya dan mengatakan akan berhenti menjual rokok elektrik rasa buah. Langkah itu dilakukan setelah Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS memanggil perusahaan untuk menjual produk tembakau secara ilegal ke anak di bawah umur.