Harga Ayam Kembali Anjlok, Peternak Broiler Tuntut Pemerintah

Katadata
Peternak broiler berencana melakukan unjuk rasa terkait harga ayam hidup yang anjlok, pada pagi hari ini (5/9),.
Penulis: Rizky Alika
5/9/2019, 10.04 WIB

(Baca: Peternakan Unggas Terancam, Asosiasi Tolak Impor Daging Ayam Brasil)

Sejak awal 2019, harga pakan sekitar Rp 6.800–7.400 per kilogram. Padahal, pemerintah mengklaim pasokan jagung yang merupakan bahan utama pakan ternak, berada dalam posisi surplus. Pakan merupakan komponen terbesar dalam usaha budidaya broiler.

Selain pakan, harga anak ayam umur sehari (Day Old Chick/DOC) juga menurun. Sejak Agustus 2018, harga DOC selalu bertengger di harga Rp 6.600 – 6.100.

Pada Juni–Agustus 2019 harga DOC bergerak turun rata–rata Rp 4.000. "Itu pun belum membantu, karena harga ayam hidup anjlok ke titik terendah," kata dia.

Oleh karena itu, peternak berunjuk rasa. Ada lima tuntutan terkait harga ayam yang anjlok. Pertama, menaikan harga ayam hidup minimal di HPP peternak dalam jangka pendek.

Kedua, perlu menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) untuk penataan iklim usaha perunggasan nasional yang berkeadilan dan melindungi peternak rakyat mandiri. Ketiga, perlindungan dan segmentasi pasar ayam segar hanya untuk peternak rakyat mandiri.

Keempat, pembenahan dan penataan hilirisasi usaha perunggasan melalui upaya kewajiban memiliki Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) bagi perusahaan integrasi, seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri (Permentan) 32 Tahun 2017. Terakhir, membubarkan tim Komisi Ahli Unggas Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian

(Baca: Harga Ayam Anjlok, Mentan Kembali Menduga Ada Peran Tengkulak Nakal)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika