PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menyatakan kesiapannya untuk mendorong pembangunan infrastruktur di Kalimantan Timur sebagai ibu kota baru Indonesia. Sebagai tahap awal, perusahaan akan berfokus pada pembangunan jalan, jaringan listrik, dan jaringan air.
Direktur Utama WIKA Tumiyana mengatakan perseroan akan mencari proyek yang pengembalian modalnya bisa lebih cepat. Adapun belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 20 triliun di tahun ini juga diproyeksi kedepannya akan terus ditingkatkan sepanjang berlangsungnya pembangunan infrastruktur di Kaltim.
"Kapasitas pabrik baja kami juga akan tumbuh dari semula 30 ribu ton bisa menjadi 100 ribu ton," kata Tumiyana, saat ditemui di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (28/8).
Selain itu, menurutnya Pulau Kalimantan merupakan pulau yang masih terbuka dengan pembangunan, karena memiliki masalah sosial yang lebih kecil dibandingkan Pulau Jawa. Sehingga ia tidak khawatir ada berbagai kendala yang akan menghadang berbagai proyek yang telah direncanakan.
(Baca: WIKA Ekspansi Bisnis di Afrika senilai US$365 Juta )
Menurut dia, yang menjadi kendala utama pada pembangunan infrastruktur pada umumnya yakni masalah pembebasan lahan. Dia menilai pembebasan lahan di Kaltim akan lebih mudah. "Berbeda dengan Jawa. Apalagi 90% lahan dimiliki oleh pemerintah," ungkapnya.
Tumiyana juga menjelaskan skema pembiayaan pembangunan ibu kota baru bisa menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Sebagai informasi, WIKA pada semester I 2019 membukukan laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk senilai Rp 890,8 miliar, melonjak 72,2% dibandingkan perolehan laba pada periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 517,2 miliar.
Dalam laporan keuangannya, lonjakan laba bersih tersebut terutama didorong oleh naiknya pendapatan lain-lain bersih sebesar 380% menjadi Rp 724 miliar. Sedangkan pendapatan bersih WIKA turun 12,4% secara tahunan dari Rp 12,9 triliun menjadi Rp 11,3 triliun.
(Baca: PGN Siap Pasok Kebutuhan Gas Bumi ke Ibu Kota Baru di Kaltim)