Perang Dagang, Surplus RI ke AS Naik Tapi Defisit ke Tiongkok Bengkak

ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA
Ilustrasi. Neraca perdagangan Indonesia dengan AS mengalami kenaikan surplus pada Juli 2019. Sedangkan dengan Tiongkok, defisit perdagangan kian dalam.
15/8/2019, 16.06 WIB

Adapun salah satu pendorong membengkaknya defisit perdagangan dengan Tiongkok adalah akibat impor dari negara tersebut yang kian bengkak , terutama pada jenis barang konsumsi. Suhariyanto menyebut impor barang konsumsi melonjak 42,5% akibat meningkatnya impor sejumlah komoditas  seperti bawang putih, buah pir, hingga pendingin udara. 

Di tengah perang dagang antara kedua negara ekonomi terbesar dunia itu, Tiongkok mencari pangsa pasar ekspor lain di luar AS yang mengenakan kenaikan tarif impor.

(Baca: Impor Konsumsi Juli Melonjak Gara-gara Bawang Putih dari Tiongkok)

Saat ini, tensi perang dagang antara AS dan Tiongkok tengah mereda seiring kebijakan Presiden AS Donald Trump untuk menunda tarif baru sebesar 10% pada sejumlah barang impor asal Tiongkok, seperti ponsel dan mainan. AS. Penundaan tarif dilakukan agar tak mengganggu penjualan selama musim liburan di AS. Namun,

Trump menyebut hal tersebut akan lebih menguntungkan Tiongkok. Ia pun optimis negara tersebut akan mau membuat kesepakatan dengan AS. 

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria