Ekspor Melambat, Neraca Dagang April Diperkirakan Defisit Lagi

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi pelabuhan ekspor. Neraca dagang pada April 2019 diperkirakan mengalami defisit, setelah dua bulan sebelumnya surplus.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Sorta Tobing
15/5/2019, 08.10 WIB

Sementara, peningkatan impor didorong oleh impor barang konsumsi dalam rangka menjaga pasokan barang konsumsi menjelang Lebaran 2019. Di sisi lain, impor barang modal dan bahan baku diperkirakan akan cenderung melandai terindikasi dari aktivitas manufaktur Indonesia yang turun pada April lalu. 

(Baca: Dua Bulan Berurutan Surplus, Neraca Dagang Maret US$ 540,2 Juta)

Selain itu, investasi yang melandai juga terindikasi laju penjualan dan konsumsi semen yang masing-masing terkontraksi -6,7% dan -8,7% dibandingkan tahun lalu periode yang sama.

Sejalan dengan Josua, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan neraca dagang April akan defisit. Namun, impor migas diperkirakan akan menurun pada Juni mendatang. Impor migas akan menyusut lantaran PT Pertamina (Persero) akan memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun avtur.

“Pastinya neraca migas kita akan membaik ke depan tapi kita rapat dulu dengan Pertamina dan Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral),” ujarnya.

(Baca: Ekonom Menilai Dua Bulan Neraca Dagang Surplus Capaian yang Semu)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika