Direktorat Jenderal Pehubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah mempersiapkan pembangunan dua proyek bandara baru, yaitu Bandara Singkawang di Kalimantan Barat dan Bandara Bali Utara. Kemudian proyek pengembangan Bandara Juwata di Tarakan, Kalimantan Utara.
Kepala Seksi Kerja Sama dan Pengembangan Pengusaha Bandar Udara Arief Mustofa mengatakan kementeriannya sedang melakukan studi pendahuluan terhadap proyek-proyek tersebut. Studi ini untuk menentukan apakah proyek ini layak digarap swasta dengan menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau tidak.
"Kami baru melakukan studi pendahuluan. Setelah setelah setelah selesai akan dilakukan studi lenjutan," kata Arief di Menara Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Jakarta, Rabu (20/3).
(Baca: Bandara Bali Utara Dibangun, AP I Tak Perlu Tambah Runway Ngurah Rai)
Kemenhub menargetkan lelang proyek ini dilakukan tahun ini dan bisa memperoleh pemenangnya tahun depan. Meski begitu, Arief belum bisa memastikan kapan proyek ini rampung dan beroperasi. Karena pembangunannya tergantung pada penjajakan pasar awal.
Adapun, Bandar Udara Singkawang dan Bali Utara merupakan bandara baru, sedangkan Bandara Juwata telah lama beroperasi, dan telah dilakukan pengembangan terminal baru pada 2015. Selain itu, Kemenhub juga mengembangakan Bandara Komodi, di Labuan Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT). Saat ini pihaknya tengah melakukan proses lelang untuk menentukan pengembang proyek tersebut. Sementara konstruksi proyek ini ditargetkan dimulai tahun depan.
Diharapkan pada April mendatang bisa segera dibuat Request for Proposal (RFP), untuk menentukan satu pemenang konsorsium sesuai dengan standar administrasi, teknis, dan finansialnya. Tahap berikutnya, konsorsium yang telah menjadi pemenang segera diharuskan segera menyelesaikan pendanaan (financial close).
(Baca: Kertajati Dibidik Investor Singapura Jadi Bandara Kargo E-Commerce)