Optimisme pelaku usaha pada kuartal I 2019 diperkirakan turun ke level terendahnya dalam nyaris dua tahun terakhir. Hal itu tercermin dari hasil survei indeks tendensi bisnis oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Indeks tendensi bisnis diperkirakan hanya akan mencapai level 103,54. Indeks yang di atas 100 menunjukkan kondisi bisnis lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya. Namun, indeks yang lebih rendah dibandingkan kuartal-kuartal sebelumnya menunjukkan tingkat optimisme pelaku usaha menurun.

Indeks sebesar 103,54 merupakan yang terendah dalam 7 kuartal atau sejak kuartal II 2017 lalu. Level indeks ini lebih rendah dibandingkan periode sama 2018 sebesar 106,28, namun lebih tinggi dibandingkan periode sama 2017 yaitu sebesar 103,42.

Penyebabnya adalah perkiraan penurunan order luar negeri, tercermin dari indeks yang berada di bawah 100. "Tampaknya pengusaha sudah membaca bahwa proyeksi 2019 tidak mudah dilalui, masih ada jatuhnya harga komoditas," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam Konferensi Pers di kantornya, Jakarta, Rabu (6/2).

(Baca: Kinerja Ekspor Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Era Jokowi Tertinggi 5,17%)

Di sisi lain, order dari dalam negeri diperkirakan masih meningkat, tercermin dari indeks yang berada pada level 108,49. Begitu juga dengan harga jual produk, tercerin dari indeksnya yang sebesar 105,89. Sementara itu, order barang input diprediksi nyaris stagnan, tercermin dari indeks yang sebesar 100,74.

Bila dilihat dari segi lapangan usaha, penurunan kondisi bisnis diperkirakan terjadi pada tiga kategori lapangan usaha yaitu pertambangan dan penggalian; administrasi pemerintah, pertahanan dan jaminan sosial wajib; serta jasa lainnya.

Sementara itu, 14 kategori lapangan usaha lainnya diperkirakan mengalami peningkatan kondisi bisnis. Lapangan usaha yang diperkirakan mencapai nilai indeks tertinggi ialah jasa kesehatan dan kegiatan sosial yaitu 118,09, real estat 116,28, serta jasa keuangan dan asuransi 115,23.

(Baca: Manufaktur Sebagai Sektor Ekonomi Utama Tumbuh Stagnan Tiga Tahun Ini)

Sejalan, optimisme konsumen pada triwulan I 2019 juga diperkirakan mengalami penurunan. Ini tercermin dari indeks tendensi konsumen yang sebesar 104,03, lebih rendah dari kuartal sebelumnya 110,54. Namun, indeks yang masih di atas 100 menunjukkan kondisi ekonomi konsumen meningkat.

Secara rinci, pendapatan diperkirakan masih tumbuh. Ini ditunjukkan oleh indeks yang sebesar 113,04. Sementara, rencana pembelian barang tahan lama, rekreasi, dan pesta hajatan diperkirakan turun, tercermin dari indeks yang hanya sebesar 88,23.