Delapan Kawasan Industri Luar Jawa Beroperasi Tahun Ini

KATADATA | Arief Kamaludin
Antrean truk pengangkut batu dalam proses konstruksi kawasan industri terintegrasi Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur.
Penulis: Dini Hariyanti
18/1/2019, 17.55 WIB

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebutkan, terdapat delapan kawasan industri di luar Pulau Jawa siap beroperasi pada 2019. Sejumlah sepuluh kawasan lain sedang tahap perencanaan.

"Delapan yang siap beroperasi berlokasi di Tanjung Buton, Landak, Lhokseumawe, Maloy, Ladong, Medan, Tanah Kuning, dan Bitung," ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam siaran pers yang diterima Katadata.co.id, Jumat (18/1).

Sementara itu, sepuluh kawasan industri yang dalam perencanaan berada di Kuala Tanjung, Kemingking, Tanjung Api-api, Gandus, Tanjung Jabung, Tanggamus, Batulicin, Jorong, Buli dan Teluk Bintuni. (Baca juga: Kinerja Bisnis Furnitur Jateng Terpacu Kawasan Industri Kendal

Per November tahun lalu, terdapat sepuluh kawasan industri sudah beroperasi yang termasuk dalam proyek strategis nasional (PSN). Area ini tersebar di Morowali, Bantaeng, Konawe, Palu, Sei Mangkei, Dumai, Ketapang, Gresik, Kendal, dan Banten. Peraturan Presiden No. 58/2017 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN menyebutkan terdapat 23 kawasan industri yang menjadi PSN.

Airlangga menuturkan, kawasan industri menjadi perhatian pemerintah untuk mewujudkan perekonomian inklusif. Kawasan industri di Jawa difokuskan untuk mengembangkan industri tertentu. Sementara itu, proyek di pulau lain diarahkan untuk sektor yang berbasis sumber daya alam dan pengolahan mineral.

"Diproyeksi bisa terjadi peningkatan kontribusi sektor industri pengolahan nonmigas di luar Jawa sebesar 60 persen dibanding di Jawa," kata Airlangga.

Menteri perindustrian meyakini kehadiran kawasan industri bakal mengakselerasi pertumbuhan investasi. Pendirian pabrik di area ini juga menyerap tenaga kerja lokal. (Baca juga: Kawasan Industri Kendal Serap 5.000 Pekerja Sepanjang Tahun Ini)

Kemenperin mencatat selama 2015 - 2017, investasi ke sektor manufaktur berkat kehadiran kawasan industri mencapai Rp 126,5 triliun. Nilai ini terdiri dari pananaman modal asing Rp 103 triliun dan penanaman modal dalam negeri Rp 23,5 triliun.