Investor Eropa Masuk Sektor Kapas, BKPM Harap Bawa Teknologi Baru

KATADATA | Arief Kamaludin
Penulis: Muchamad Nafi
9/1/2019, 11.33 WIB

Lapororan tersebut mengungkapkan bahwa industri kosmetik atau produk kecantikan, secara global, adalah salah satu sektor yang tahan banting, meskipun pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Hal ini disebabkan oleh penggunaan produk yang terus-menerus dan meningkat oleh wanita dan semakin meningkat di kalangan pria.

(Baca: Investasi Turun, Bappenas Sebut Ada Masalah Perizinan & Faktor Pemilu)

Faktor lain yang membuat sektor ini memiliki daya tahan dan tren pertumbuhan positif adalah penurunan tingkat kesuburan dan kematian yang membuat peningkatan populasi yang menua. Kaum perempuan dan pria makin menyadari pentingnya mempertahankan penampilan. Hal itu membuat permintaan dan konsumsi terhadap produk perawatan kecantikan tumbuh semakin positif dan kuat, sekaligus mendorong pertumbuhan industri produk kecantikan.

Sebagai gambaran, pada 2050, penduduk yang berusia di atas 60 tahun diperkirakan mencapai 2,09 miliar. Harapan hidup wanita diduga meningkat dari 82,8 tahun pada 2005 menjadi 86,3 tahun pada 2050. Sedangkan pada periode yang sama, harapan hidup pria adalah 78,4-83,6 tahun.

Salah satu produsen yang menjajaki sektor ini adalah PT Cottonindo Ariesta Tbk, salah satu produsen kapas kecantikan besar dunia. Perusahaan ini diuntungkan dengan ketersediaan bahan baku yang melimpah di Indonesia.

Halaman:
Reporter: Antara