Realisasi Program Satu Juta Rumah Lampaui Target

ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Pekerja menyelesaikan pembangunan Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) untuk Nelayan di Desa Kedungmalang, Kedung, Jepara, Kamis (20/7). Sebanyak 200 rumah bantuan pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk Nelayan setempat tersebut pembangunannya sudah mencapai 55 persen.
Penulis: Ekarina
9/1/2019, 10.32 WIB

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan Program Satu Juta Rumah (PSR) mencapai target dengan realisasi pembangunan per 31 Desember 2018 sebanyak  1,13 juta unit. Dengan capaian tersebut, pemerintah berharap dapat memperkecil kesenjagan kebutuhan dan pembangunan rumah (backlog).

"Program ini diharapkan dapat memperkecil backlog hunian di Indonesia yang pada  2015 mencapai 7,6 juta unit menjadi 5,4 juta unit pada  2019," kata Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid di Jakarta, Rabu (8/1).

(Baca: Kementerian PUPR Targetkan Realisasi Sejuta Rumah Capai 1,1 Juta Unit)

Program Satu Juta Rumah merupakan kolaborasi antara para pemangku kepentingan di bidang perumahan mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, asosiasi pengembang perumahan antara lain REI dan Apersi, perbankan, perusahaan swasta melalui kegiatan corporate social responsibility (CSR) dan masyarakat.

Hamid mengatakan dalam penyediaan hunian, kemampuan pemerintah melalui dana APBN hanya sekitar 20% terutama untuk rumah masyrakat berpenghasilan rendah (MBR). Kemudian sekitar 30% berasal dari subisidi KPR dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

"Sisanya merupakan rumah yang dibangun oleh masyarakat secara swadaya dan pengembang perumahan secara formal," katanya.

Adapun dari realisasi pembangunan 1,13 juta unit itu, 69% atau setara 785.641 unit di antaranya merupakan rumah MBR dan 31% atau 346.980 unit sisanya merupakan rumah nonMBR.

Untuk kategori rumah MBR, kontribusi Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Penyediaan Perumahan berhasil membangun sebanyak 217,064 unit rumah. Angka ini terdiri dari 11,655 unit rumah susun (rusun), 4,525 unit rumah khusus dan rumah swadaya sejumlah 200.884 unit.

Adapun pemerintah daerah (Pemda) tercatat berkontribusi terhadap pembangunan 111,821 unit rumah MBR yang terdiri dari pembangunan rusun sebanyak 9.430 unit, Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Pembangunan Baru (BSPS PB) sebanyak 6.937 unit, Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya Peningkatan Kualitas (BSPS PK) sebanyak 95.454 unit.

(Baca: Gantikan Bapertarum, BP Tapera Disuntik Modal Pemerintah Rp 2,5 T)

Sementara untuk jenis rumah MBR yang dibangun oleh pengembang tercatat sebanyak 447.364 unit, CSR 458 unit, dan masyarakat sebanyak 8.934 unit. Untuk rumah non-MBR sebanyak 290,656 unit dibangun oleh pengembang dan 56,324 unit dibangun masyarakat.

Pada2019, Ditjen Penyediaan Perumahan menargetkan pembangunan rusun sebanyak 6.873 unit, rumah swadaya 206.500 unit, rumah khusus 2.130 unit, dan bantuan prasarana sarana umum bagi 13.000 unit seperti jalan lingkungan, tempat pengolahan sampah dan jaringan air minum.

Reporter: Antara