Eksportir Kopi Sumut Sebut Permintaan Global 2019 Tetap Lesu

Junaidi Hanafiah/Anadolu Agency
Para wanita memanen kopi dari pohon dan mengeringkannya, sebelum kopi kemudian diserahkan ke pabrik lokal dan akan disortir sesuai dengan kualitasnya.
Penulis: Dini Hariyanti
8/1/2019, 21.17 WIB

Dia menjelaskan, kopi tergabung dalam kelompok komoditas teh. Komoditas ini dijual ke pasar global melalui Pelabuhan Belawan dan Bandara Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang (Sumatera Utara) senilai total US$ 13,16 juta.

Sebagian kecil dari ekspor masih dalam bentuk biji, nilai transaksinya tercatat US$ 6.165. Pengiriman melalui Bandara Juanda di Surabaya (Jawa Timur) dan Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta) sebesar US$ 624.

"Dari total ekspor berbagai komoditas nonmigas asal Aceh pada November 2018 tercatat US$ 12,57 juta, sekitar 51,15 persen melewati pelabuhan di luar Aceh," kata Wahyudin.

Dia mengakui, kumulatif periode Januari - November 2018 tercatat total ekspor kopi dari Aceh sebesar US$ 228,07 juta, dengan US$ 98,65 juta di antaranya melewati pelabuhan di luar Aceh.

"Kopi baik jenis arabika maupun robusta diekspor lewat pelabuhan di luar Aceh, telah memberi andil sekitar 71,65 persen dari 98,65 juta dolar AS atau senilai 70,63 juta dolar AS," tutur Wahyudin.

(Baca juga: Hambatan Nontarif Masih Jadi Kendala Ekspor ke Kawasan Eropa)

Sementara itu, Presiden Joko Widodo sempat mengatakan bahwa ekspor dan investasi menjadi dua hal penting atau kunci dalam memperkuat fundamental perekonomian Indonesia. 

"Kalau itu bisa kita lakukan, ekspornya meningkat, sehingga defisit neraca perdagangan bisa kita selesaikan. Defisit transaksi berjalan kita bisa kita selesaikan," katanya.

Halaman:
Reporter: Antara