Pengembang Perumahan Modifikasi Skema Pembayaran bagi Milenial

Agung Samosir|KATADATA
Penulis: Desy Setyowati
Editor: Pingit Aria
14/11/2018, 18.03 WIB

Apalagi, Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan 23,95% dari total penduduk Indonesia 265 juta berusia 20-34 tahun atau disebut milenial pada 2018. Tahun depan, penduduk milenial diproyeksi mencapai 23,77% dari total 268 juta. "Milenial banyak disasar karena mereka banyak membeli properti untuk pertama kali. Kalau investor kan biasanya hanya 2-3 rumah," ujarnya.

Sementara, riset internal Rumah123.con menunjukkan, kriteria milenial untuk membeli properti ada dua yakni berdasarkan lokasi dan harga. Mayoritas milenial menginginkan rumah tinggal dekat tempat kerjanya. "Sementara harganya mahal kan. Itu juga jadi (salah satu) alasan mereka belum memiliki hunian," kata dia.

(Baca juga: Pengembangan Perumahan Tumbuh Pesat di Jakarta dan 34 Kota Satelit)

Ia mencatat, pertumbuhan penjualan rumah tapak rata-rata 10-15 per tahun. Namun, belakangan pertumbuhan penjualan rumah menurun. Yang menarik, penjualan apartemen justru meningkat menjadi 3% per tahun. "Sebelumnya tidak sampai segitu. Rerata pembelinya (apartemen) berusia 25-35 tahun," kata dia.

Dari sisi harga, rumah kisaran Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar adalah yang paling banyak dibeli. Sejalan dengan hal itu, Rumah123.com menggelar festival properti Indonesia dengan menghadirkan properti seharga Rp 180 juta hingga Rp 4 miliar di Mall Kota Kasablanka, Jakarta pada 14-18 November 2018. Setidaknya ada 13 pengembang dengan lebih dari 1.000 hunian yang tersedia.

Halaman: