Namun, dia meyakinkan bahwa pemerintah Norwegia akan menerima  sawit Indonesia, sehingga kendala tersebut menurutnya sudah terselesaikan di tingkat pemerintah. Bahkan, sudah ada referendum untuk membuka blok sawit Indonesia di Norwegia.

Adapun saat ini, penyelesaian EFTA menurutnya hanya tinggal membahas mengenai 15 pos tarif Harmonization System (HS). “Setidaknya ekspor bisa meningkat dua kali lipat dan paling penting menunjukkan posisi Indonesia pada perdagangan yang terbuka,” katanya.

(Baca : Negosiasi Panjang Perjanjian Dagang RI-Australia Akhirnya Rampung)

Sebelumnya, dia telah mengunjungi Swiss pada awal bulan untuk membicarakan EFTA supaya bisa difinalisasi pada perundingan di Bali tanggal 28 hingga 31 Oktober mendatang. "Kami sepakat akan mengawal penyelesaian perundingan CEPA agar  dapat tercapai di Bali," kata Enggar di Zurich, Swiss (2/10).

Menurutnya, Indonesia secara konsisten akan memperjuangkan kepentingan berbagai isu, termasuk juga dalam perundingan negara EFTA. Sehingga, penyelesaian isu harus difinalisasi dengan kesepakatan kedua pihak dalam konsesi negosiasi.

Halaman:
Reporter: Michael Reily