Tekan Defisit Neraca Dagang, Ekspor Komoditas Andalan Terus Digenjot

ANTARA FOTO/Maulana Surya
Peserta beasiswa industri tekstil mengikuti praktek pelatihan di Akademi Komunitas Industri Tekstil dan Produk Tekstil Surakarta, Solo, Jawa Tengah, Senin (12/3/2018).
Penulis: Michael Reily
Editor: Ekarina
17/9/2018, 20.14 WIB

"Sekarang ada kelonggaran karena mereka mengerti mekanisme permintaan dan penjualan secara global," ujarnya.

Bahkan, Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang mewajibkan 25% batu bara nasional menjadi konsumsi dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO) juga akan dicabut. Karenanya, dia cukup optimistis ekspor bulan depan akan mulai meningkat.

Pada Agustus 2018, ekspor batu bara tercatat sebesar US$ 1,69 miliar, turun 13,20% dari Juli 2018 yang mencapai US$ 1,95 miliar. Namun, ada peningkatan sebesar 21,63%  jika dihitung secara kumulatif Januari sampai Agustus 2018 menjadi US$ 13,68 miliar dibandingkan Januari hingga Agustus 2017 uang hanya US$ 11,25 miliar.

Seperti yang diketahui, neraca perdagangan Indonesia pada Agustus kembali melanjutkan tren defisit untuk keenam kalinya sepanjang delapan bulan 2018. Nilai impor yang masih relatif tinggi belum mampu diimbangi dengan peningkatan kinerja ekspor sehingga secara bulanan membuat neraca perdagangan pada Agustus kembali defisit US$ 1,02 miliar.

Kepala BPS Suhariyanto menyatakan ekspor pada Agustus turun sebesar 2,90% menjadi US$ 15,82 miliar dibandingkan Juli 2018 sebesar US$ 16,29 miliar. “Ekspor kita masih bagus, tetapi yang jadi masalah impornya tumbuh lebih tinggi,” kata Suhariyanto.

(Baca : Neraca Perdagangan Juli Defisit US$ 2,03 Miliar, Terbesar Sejak 2013)

Penurunan ekspor Agustus 2018 dibanding Juli 2018 disebabkan oleh menurunnya ekspor nonmigas 2,86%, yaitu dari US$14,85 miliar menjadi US$14,43 miliar, demikian juga ekspor migas turun 3,27% dari US$1,43 miliar menjadi US$1,38 miliar. Sedangkan impor pada bulan lalu juga mengalami penurunan 7,97% menjadi US$ 16,84 miliar dari Juli 2018 sebesar US$ 18,30 miliar.

Adapun secara tahunan (year on year), ekspor Agustus 2018 memang mencatat kenaikan 4,15%  menjadi US$ 15,82 miliar. Namun, impor periode tersebut juga mengalami kenaikan dengan persentase lebih tinggi yakni sebesar 24,65% US$ 16,84 miliar dari US$ 13,51 miliar.

Halaman:
Reporter: Michael Reily