Perusahaan pelat merah yang dikenal sebagai produsen senjata, PT Pindad (Persero) bakal meluncurkan mesin pengisi minyak goreng kemasan pada Sabtu 15 September 2018. Produksi dan penjualan mesin yang dinamai Anjungan Minyak Goreng Hygienist Otomatis (AMH-o) ini akan dilakukan bersama PT Rekayasa Engineering yang merupakan anak perusahaan PT Rekayasa Industri.
Direktur Utama Pindad, Abraham Mose, menyatakan AMH-o merupakan upaya pemenuhan kebutuhan mesin pengemas minyak goreng dengan kemasan sederhana untuk pasar nasional. “Kami menghasilkan produk yang bisa membantu pemerintah dengan anjungan minyak higienis dan banyak keuntungannya, terutama untuk masyarakat,” kata Abraham dalam keterangan resmi, Kamis (13/9).
Dia menjelaskan, rancangan mesin bertujuan untuk menjaga kebersihan minyak goreng eceran dan mengurangi pemakaian kantong plastik. Selain itu, penggunaan mesin pengemas bakal meningkatkan keuntungan pedagang eceran.
Abraham mengatakan, sinergi ini juga dapat membantu pemerintah untuk menjangkau masyarakat. Penandatanganan perjanjian kerja sama dilaksanakan 16 Agustus 2018 lalu di Kantor Pusat Pindad Bandung.
(Baca: Indonesia dan Rusia Sepakat Bentuk Aliansi Minyak Sawit)
Dia mengungkapkan AMH-o akan memenuhi Peraturan Menteri Perdagangan RI nomor 9/MDAG/PER/2/2016 yang mewajibkan peredaran minyak goreng curah menggunakan kantong kemasan sederhana. Mekanisme pengisian melalui filling oil system yang terdiri dari pompa, pipa flexible, katup solenoid, dan flow meter.
Sistem kerja AMH-o dengan penyaluran minyak goreng dalam jeriken ukuran 18 atau 25 liter sesuai dengan merek dagang produsen ke kantong kemasan. Nantinya, operator bakal mengemas minyak goreng dalam variasi ukuran 0,25 liter, 0,5 liter, sampai 1 liter.
Operasional AMH-o dikendalikan oleh sebuah microcomputer guna memastikan akurasi pengukuran. Microcomputer yang tertanam pada AMH-o merupakan sebuah papan layar elektronik yang dilengkapi beberapa tombol yang mudah untuk dioperasikan (user friendly). “Seluruh komponen dalam AMH-o telah memenuhi standar nilai makanan,” ujar Abraham.
Selain itu, AMH-o dilengkapi dengan modul Global Positioning System (GPS). Sehingga, produsen minyak goreng dapat memonitor lokasi unit AMH-o dan volume penjualan minyak goreng secara harian, mingguan, atau bulanan.
(Baca juga: Volume Ekspor Sawit Triwulan I Turun Dampak Hambatan Dagang)
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pun akan hadir dalam peluncuran AMH-o, Sabtu, 15 September 2018 di Bandung, Jawa Barat. Peluncuran juga bakal dihadiri produsen minyak goreng di Indonesia untuk memperlihatkan industri dalam negeri mampu menghasilkan mesin pengisi kemasan minyak goreng berkualitas. “Ini merupakan tonggak sejarah,” ujar Abraham.
Selain sektor pertahanan dan keamanan, Pindad memiliki Direktorat Bisnis Industrial untuk penyediaan fasilitas produksi, fasilitas perakitan, sumber daya manusia. Pindad telah mampu menghasilkan berbagai produk alat berat seperti ekskavator, alat mesin pertanian, alat peralatan kapal laut, sarana prasarana kereta api, generator, motor listrik, serta produk tempa dan cor.