Empat Raksasa Korporasi Korea Komitmen Terus Investasi di Indonesia

Agung Samosir | Katadata
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Ekarina
10/9/2018, 20.28 WIB

Empat perusahaan manufaktur asal Korea Selatan memastikan komitmennya untuk tetap berinvestasi di Indonesia. Komitmen investasi itu akan direlisasikan baik melalui proyek baru maupun yang telah berjalan saat ini.

Keempat perusahaan manufaktur itu, yakni Lotte Group, Posco E&C, Cheil Jedang (CJ) Group, dan Hyundai Group.  Komitmen investasi disampaikan keempatnya saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Seoul, Senin (10/9) pagi.

"Di dalam pertemuan itu, yang dibicarakan mengenai peningkatan investasi dan perkembangan investasi yang sedang berjalan,” ujar Airlangga.

(Baca : Korea Selatan Akan Berinvestasi Rp 81,7 Triliun di Indonesia)

Saat ini, kata Airlangga, Hyundai telah menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU)  terkait rencana investasinya ke depan. Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Hyundai akan berinvestasi di dua proyek, yakni PLTA Teunom-2 dan 3 di Aceh Jaya, Aceh dan pabrik kimia (VCM dan PVC) di Merak, Banten.

Hyundai bakal bekerja sama dengan PT Terregra Asia Energy Tbk di PLTA Teunom-2 dan 3. Nilai investasi di proyek tersebut mencapai US$ 800 juta.

Sementara pada pabrik kimia di Merak, Hyundai akan bekerja sama dengan PT Suffindo Adiusaha. Adapun, nilai investasi di pabrik kimia tersebut mencapai US$ 200 juta.

“Untuk Hyundai mereka sudah menandatangani MoU mengenai rencana investasinya,” kata Airlangga.

(Baca: Bahas Investasi Hyundai, Presiden Bertolak ke Korea Selatan)

Airlangga menambahkan, Lotte Group tengah membangun pabrik petrokimia dengan nilai investasi sebesar US$ 4 miliar di Cilegon, Banten. Pabrik tersebut nantinya akan memproduksi naphta cracker dengan total kapasitas sebanyak 2 juta ton per tahun.

CJ Group yang telah berinvestasi sejak 2011-2015 sudah menanamkan investasinya sebesar US$ 500 juta. Saat ini, produsen monosodium glutamate, lysine, hingga pakan ternak itu sudah memiliki pabrik di Pasuruan dan Jombang, Jawa Timur.

Sementara Posco berkomitmen melanjutkan percepatan pembangunan proyek klaster 10 juta ton baja. Proyek di Cilegon, Banten tersebut diperkirakan selesai pada 2025.

“Jadi, semuanya memastikan komitmen mereka untuk tetap invetasi di Indonesia,” kata Airlangga.

(Baca juga : Pemerintah Bentuk Kantor Khusus untuk Kawal Investor Besar)

Saat ini, Korea Selatan merupakan negara terbesar ketiga yang menanamkan modalnya di Indonesia. Investasi tersebut ditanamkan melalui sektor industri dasar seperti baja dan petrokimia.

Perusahaan-perusahaan Korea Selatan di Indonesia sendiri saat ini telah menyerap sebanyak 900 ribu tenaga kerja. Tak hanya dari sisi investasi, neraca perdagangan Indonesia-Korea Selatan mengalami surplus sebesar US$ 78 juta dari total nilai perdagangan yang mencapai US$ 17 miliar.

"Diproyeksi nilai perdagangan kedua negara semakin meningkat dengan target sebesar US$ 30 miliar tahun 2022," kata Airlangga.