China Development Bank (CDB) alias Bank Pembangunan Tiongkok telah mencairkan pinjaman tahap dua proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung pada pekan lalu. Besaran pencairan pinjaman tahap dua tersebut mencapai US$ 274,8 juta atau Rp 3,8 triliun.

Pencairan untuk proyek kereta ini dilakukan pada Kamis (4/9) lalu. Sedangkan tahap pertama pinjaman sebesar US$ 170 juta telah dicairkan lima bulan sebelumnya. Direktur Utama PT Wijaya Karya (Wika) Tumiyana mengatakan pembiayaan ini akan menjaga kepercayaan seluruh pihak akan jalannya proyek ini.

"Wika sebagai bagian konsorsium dapat mendorong percepatan pembangunan kereta cepat secara tepat waktu," kata Tumiyana dalam keterangan resminya, Selasa (4/9). (Baca: Konsorsium Tiongkok Dukung Pencairan Dana Kereta Cepat Jakarta - Bandung)

Sebesar 60% total pinjaman yang dicairkan pada tahap II atau US$ 165,2 juta akan digunakan untuk pelunasan uang muka kepada kontraktor yang melakukan rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (Engineering Procurement Contractor/EPC). Tumiyana tidak menyebutkan penggunaan dana sisanya.

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra berharap akselerasi pembangunan dapat segera dilakukan. "Untuk selanjutnya pembayaran dilakukan berdasarkan progres pekerjaan," ujar dia.

Halaman: