Wika mendapat tanggung jawab pekerjaan fisik dalam merealisasikan proyek yang diresmikan Januari 2016 ini. Pekerjaan melingkupi fondasi, struktur, arsitek, hingga sub-grade. Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan menghubungkan empat stasiun yaitu: Halim, Karawang, Walini dan Tegalluar Bandung sepanjang 142,3 kilometer.

(Baca: Ada Asuransi Proyek, Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Membengkak)

KCIC yang menggarap Kereta Cepat Jakarta – Bandung merupakan perusahaan patungan antara Tiongkok dan Indonesia. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karya tersebut memiliki porsi saham 38 persen pada PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI). Adapun PSBI merupakan pemilik 60 persen saham KCIC, sisanya dimiliki konsorsium perusahaan Tiongkok, yakni Beijing Yawan HSR Co. Ltd.

Menteri BUMN Rini Soemarno juga telah memastikan rampungnya proyek kereta cepat pertama di Asia Tenggara ini akan molor ke Maret 2021. Padahal, sebelumnya dia menargetkan pada akhir 2020 kereta cepat sepanjang 142 kilometer ini akan beroperasi. Rini menjelaskan mundurnya target pengoperasian ini dikarenakan proyek tersebut harus menjalani masa uji coba.

"Jadi testing makan waktu lama, antara 3-4 bulan untuk menjaga betul-betul keselamatan," kata Rini Mei lalu. (Baca juga: Luhut Sebut Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bisa Mundur ke 2024)

Halaman: