Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mengeluarkan Rp 739 miliar untuk membangun dua pasar tradisional serta membenahi satu stadion olah raga. Dua pasar tersebut adalah Pasar Atas di Bukittinggi serta Pasar Johar di Semarang. Sedangkan satu proyek lainnya adalah pengembangan Stadion Manahan di Solo.
Pekerjaan pasar ini merupakan tindak lanjut kesepakatan dengan Kementerian Perdagangan awal Agustus lalu. Sedangkan pengembangan Stadion Manahan merupakan permintaan Pemerintah Kota Solo. "Ini bentuk sinergi antar lembaga untuk mencapai tujuan lebih baik," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jakarta, Senin (20/8).
Pengerjaan stadion memerlukan dana Rp 301 miliar dan PT Adhi Karya dan Penta Rekayasa ditunjuk menjadi kontraktor pembangunannya. Proyek Pasar Atas memerlukan anggaran Rp 292 miliar, PT Brantas Abipraga dan Penta Rekayasa sebagai kontraktor pembangun. Sedangkan PT Nindya Karya akan mengerjakan Pasar Johar dengan biaya Rp 146 miliar. Seluruhnya dimulai pada tahun ini dan direncanakan rampung 2019.
(Baca: Kemendag Akan Perbaiki 1.003 Pasar Tradisional)
Basuki berharap dengan ditanganinya pekerjaan infrastruktur tiga objek vital ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain untuk melaksanakan pembangunan proyek infrastruktur publik di wilayahnya. Kementerian PUPR menyatakan akan betul-betul mengawasi tiga pekerjaan fisik ini. "Kesehatan dan Keselamatan Kerja harus diperhatikan betul," kata dia.
Sedangkan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan pembangunan pasar ini merupakan instruksi langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi memerintahkan agar Kementerian Perdagangan fokus mengurusi tata niaga. Sedangkan pembangunan fisik diserahkan kepada Kementerian PUPR.
"Jadi tugas (membangun) diserahkan kepada ahlinya," kata Enggartiasto. Pekerjaan Pasar johar dan Pasar Atas ini merupakan proyek Kemendag yang akan dibangun oleh Kementerian PUPR. Masih ada enam pasar lagi di seluruh Indonesia yang akan direvitalisasi oleh Kementerian PUPR.
(Baca: Tiga Tahun Jokowi, Program Revitalisasi Pasar Baru 20% dari Target)