Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menawarkan sejumlah proyek infrastruktur senilai total US$ 13,1 miliar atau setara Rp 189 triliun kepada investor Tiongkok. Penawaran ini dilakukan saat Market Sounding proyek-proyek infrastruktur skema KPBU di Shanghai (3 Agustus 2018) dan Beijing (8 Agustus 2018).
Beberapa proyek yang ditawarkan adalah perluasan Bandara Hang Nadim dan beberapa pembangkit Listrik dengan total kapasitas sekitar 1.885 Mega Watt (MW). Kemudian proyek jalan tol di sejumlah daerah, LRT Batam, proyek infrastruktur pariwisata Kawasan Danau Toba, dan perluasan Bandara Labuan Bajo.
Beberapa pengelola kawasan industri juga menawarkan investasi infrastruktur pada kawasannya. Beberapa diantaranya adalah Kawasan Industri Terpadu Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur, CFLD Industrial Park di Tangerang, Banten dan Cikarang Jawa Barat, serta sejumlah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Tamba P. Hutapea menyampaikan bahwa kegiatan tersebut dilakukan dalam upaya untuk menyediakan infrastruktur. Pemerintah juga menjanjikan dukungan kemudahan dan penjaminan untuk proyek infrastruktur dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
“Pemerintah memberikan peluang seluas-luasnya kepada pihak swasta dari dalam maupun luar negeri berpartisipasi dalam proyek infrastruktur skema KPBU,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima katadata.co.id, Jum’at (10/8).
Acara Market Sounding ini diselenggarakan BKPM bekerja sama dengan KJRI Shanghai dan KBRI Beijing serta didukung oleh China Export & Credit Insurance Corporation (Sinosure). Tiongkok dipilih dengan pertimbangan tingginya minat dari para pelaku bisnis negara tersebut di bidang infrastruktur. Investor yang berminat sebagian besar merupakan perusahaan global yang telah mengembangkan bisnisnya di banyak negara karena keunggulan teknologi yang dimiliki serta kemampuan keuangan yang besar.
Sementara Konsul Jenderal RI di Shanghai Siti Nugraha Mauludiah mengatakan penyelenggaraan kegiatan di Shanghai sangat tepat. Kota ini adalah pusat keuangan terbesar di Tiongkok yang banyak memiliki perusahaan infrastruktur kelas dunia, seperti Shanghai Electric dan Shanghai Tunnel Engineering.
Acara Market Sounding ini dihadiri sejumlah perusahaan infrastruktur terkemuka Tiongkok. Beberapa diantaranya, Citic Pacific Energy, Shanghai Electric Group Company Limited, CFLD International Industry Service Center, China Airport Construction Group, Shanghai Tunnel Engineering, China Energy Engineering Group, serta Anhui Electric Power Design Institute Co. Ltd.
Ada juga China Life Insurance Company, CIMB Bank Shanghai, Zhejiang Dahua Technology Co. Ltd, PowerChina International Group, Standard Chartered Bank, Shuangdeng Group Co. Ltd. China Machinery Engineering Corporation, TBEA, CIMB Shanghai, Beijing Urban Construction Group, China Geo-engineering Corporation, China National Electric Engineering Co., dan Sunburst Energy Development.
Beberapa perusahaan tersebut telah menyatakan minatnya untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek yang ditawarkan, khususnya proyek pembangkit listrik, LRT dan kawasan industri. Bahkan, ada juga yang mempertimbangkan melakukan penjajagan ke Indonesia dalam waktu dekat untuk mendapatkan informasi yang lebih rinci terkait proyek-proyek yang ditawarkan ini.