Bukan Apple, Ini Profil Luxshare-ICT yang akan Bangun Pabrik Airtag di Batam

Andi M. Arief
9 Januari 2025, 06:00
 AirTag, Apple, iphone, investasi
ZDNET
Ilustrasi Airtag.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Kementerian Investasi menyepakati proposal investasi Apple senilai US$ 1 miliar atau Rp 16 triliun untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu rantai pasok global pada produk Airtag. Namun, pabrik yang akan memasok komponen Airtag di Batam bukan dibangun langsung oleh Apple, melainkan oleh vendor mereka, Luxshare-ICT. 

Profil Luxshare-ICT

Luxshare Precision Industry Co. Ltd., yang juga dikenal sebagai Luxshare-ICT, adalah produsen komponen elektronik asal Cina. Perusahaan ini didirikan pada 2004 oleh Wang laichunn, bekas karyawan Foxconn, manufaktur asal Taiwan yang menjadi vendor utama Apple. 

Mengutip South China Morning Post, Wang lulus dari sekolah menengah pertama pada tahun 1988 dan bergabung dengan pabrik kecil yang didirikan oleh Foxconn di dekat Shenzhen. Ia menjadi salah satu dari seratus pekerja pertama yang dipekerjakan oleh perusahaan Taiwan itu di daratan.

Setelah 10 tahun merakit konektor kabel di Foxconn, Wang keluar dan mendirikan perusahaan Luxshare bersama saudara laki-lakinya pada tahun 2004.  Perusahaan ini awalnya memasok konektor kabel dan komponen lainnya ke Foxconn.

Perusahaan kemudian memperluas kerajaan bisnisnya melalui serangkaian akuisisi, termasuk pembelian Kunshan United Tao Electronics Co pada tahun 2011, yang menandai masuknya perusahaan ini  untuk pertama kali ke dalam rantai pasok Apple, dengan membangun konektor kabel untuk MacBook dan iPad.

Luxshare saat ini memproduksi sejumlah komponen produk Apple, di antaranya AirPods, iPhone, Machook, hingga Apple Vision Pro.

Perusahaan ini juga telah lebih dulu berinvestasi di Vietnam senilai US$ 600 juta. Investasi ini mencakup pabrik di Provinsi Bac Giang di bagian Utara Vietnam senilai US$ 270 juta dan di Nghe An di bagian Utara-Tengah Vietnam senilai US$ 330 juta.

Adapun di Indonesia, Luxshare akan membangun pabrik yang akan memproduksi komponen Airtags. Apple menjanjikan pabrik masuk dalam rantai pasok global Airtags dalam proposal investasi mereka senilai US$ 1 miliar ke Indonesia untuk memuluskan penjualan iPhone 16 yang hingga kini masih terhambat.

Menteri Investasi Rosan P Roeslani sebelumnya menjelaskan, hasil pertemuan dengan perwakilan petinggi Apple membahaskomitmen penuh Apple untuk penyediaan vendor AirTag. “Komitmen tahap pertama vendor AirTag itu US$ 1 miliar. Diharapkan bisa memenuhi 65% kebutuhan AirTag global,” kata Rosan di kantornya, Selasa (7/1).

Saat ditanya apakah vendor akan membangun pabrik, Rosan mengiyakan. “Iya manufacturing di Batam. Mereka sudah lihat lokasi lahan,” kata dia.

Pabrik di Batam itu sedang dibangun dan akan rampung awal 2026. Investasi ini akan menyerap 2.000 tenaga kerja. 

Menteri Investasi Rosan P Roeslani menyampaikan hasil pertemuan dengan perwakilan petinggi Apple menunjukkan perusahaan asal Amerika itu berkomitmen penuh untuk penyediaan vendor AirTag.

“Komitmen tahap pertama vendor AirTag itu US$ 1 miliar. Diharapkan bisa memenuhi 65% kebutuhan AirTag global,” kata Rosan di kantornya, Selasa (7/1).

Saat ditanya apakah vendor akan membangun pabrik, Rosan mengiyakan. “Iya manufacturing di Batam. Mereka sudah lihat lokasi lahan,” kata dia.

Pabrik di Batam itu sedang dibangun dan akan rampung awal 2026. Investasi ini akan menyerap 2.000 tenaga kerja. Rosan mengatakan akan ada tim yang mengawal investasi Apple tersebut. “Semoga mulai produksi pada 2026,” ujar dia.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, pabrik di Batam bukan dibangun oleh Apple, melainkan Luxhsare-ICT. Meski proposal investasi Apple senilai US$ 1 miliar disetujui Kementerian Investasi, Agus mengaku belum dapat memberikan izin penjualan iPhone 16 di Indonesia. 

Agus beralasan investasi pabrik di Batam oleh Apple Inc melalui Luxshare-ICT senilai US$ 1 miliar bukan untuk komponen ponsel. Ia mengutip Peraturan Menteri Perindustrian No. 29 Tahun 2017 yang menegaskan penerbitan sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri harus sesuai dengan produk yang jadi objek investasi. Produk yang akan diproduksi Apple melalui mitranya di Batam adalah aksesoris pelacak, yakni AirTag.

"Sampai sore ini, Kemenperin tidak mempunyai dasar untuk mengeluarkan sertifikasi TKDN untuk produk-produk Apple yang baru, khususnya iPhone 16," kata Agus di kantornya, Rabu (8/1)

Karena itu, Agus mengatakan negosiasi Apple dan pihaknya harus diselesaikan agar iPhone 16 bisa beredar di dalam negeri.

Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...