Menteri Pariwisata Arief Yahya kembali mengaktifkan Tim Crisis Center Kemenpar untuk memantau perkembangan terkini bencana gempa bumi, Minggu (5/8) malam. Sasarannya, untuk memantau langsung dampak gempa terhadap Akses, Amenitas dan Atraksi (A3) yang terkait langsung dengan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) di Lombok dan Bali.
Terkait pantauan akses, hingga pukul 21.50 WIB, Menpar melaporkan situasi bandara Lombok International Airport (LIA) dalam kondisi normal dan tetap beroperasi. Begitu pun di Bali Ngurah Rai International Airport.
“Alhamdulillah, semoga semua aman dan terkendali,” kata Menpar Arief Yahya dalam keterangan resmi, Minggu (5/8) malam di Jakarta.
Pada minggu petang sekitar pukul 18:46:35 WIB, BMKG melaporkan telah terjadi gempa yang berpusat pada koordinat 8,37° LS dan 116,48° BT, dengan magnitudo 7,0 SR, di kedalaman 15 Km, berjarak 27 Km timur laut Lombok Utara. Merespon kejadian tersebut, pihakny langsung membuka semua akses informasi terkait Lombok dan Bali.
(Baca : Puluhan Orang Meninggal dan Ribuan Mengungsi Akibat Gempa Lombok)
“Pertama, kami turun prihatin dan berduka yang mendalam atas musibah bencana alam, gempa bumi susulan di NTB dan Bali,” ujarnya.
Karenanya, dia pun mengajak seluruh masyarakat Indonesia membantu berdoa, agar situasi dan kondisi di lapangan, baik di Lombok maupun Bali kembali normal dan aman terkendali.
(Baca juga: Megathrust Selatan Jawa: Bencana Laten yang Ancam Jakarta)
Pihaknya juga berjanji akan memberikan informasi yang terkini, khususnya terkait kondisi akses, amenitas dan atraksi di Destinasi Lombok dan Bali.
Lebih lanjut, Menpar Arief Yahya meminta sesuai informasi dari BMKG, agar masyarakat tetap tenang. Dia juga berterima kasih kepada Genpi (Generasi Pesona Indonesia), yang langsung aktif membantu menyebar luaskan informasi yang terkini dengan hastag #GenpiPeduliGempa.
“Mudah-mudahan, itu semua akan membuat situasi semakin terang. Tidak banyak hoax, tidak menciptakan kepanikan, dan semua bisa melewati situasi ini dengan baik,” ungkap Arief Yahya.