Pengusaha Menilai Pemerintah Akan Sulit Tarik Devisa Hasil Ekspor

Agung Samosir|KATADATA
Pemerintah meminta para pengusaha menyimpan devisa hasil ekspor di Indonesia
Penulis: Ihya Ulum Aldin
30/7/2018, 21.24 WIB

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja menilai permintaan Presiden Joko Widodo kepada pengusaha untuk mengembalikan devisa hasil eskpor (DHE) tidak mudah direalisasikan. Banyak faktor yang membuat penguasah masih enggan menyimpan dananya di dalam negeri.

“Apa benefitnya untuk pengusaha menarik devisa hasil ekspor ke sini?” kata Shinta sat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (30/7).

Menurutnya, ada beberapa pengusaha yang memang diwajibkan menaruh dananya di luar negeri untuk melakukan ekspor. Ada juga beberapa penguasaha yang harus menempatkan dana di luar negeri untuk mengimpor bahan baku.

Di sisi lain, tingkat suku bunga simpanan di bank dalam negeri kurang atraktif dibandingkan tawaran perbankan di luar negeri. Namun, Shinta menilai tingkat suku bunga simpanan tidak begitu menjadi pertimbangan pengusaha dalam menempatkan DHE-nya di dalam negeri.

(Baca: Kumpulkan 40 Konglomerat, Jokowi Minta Devisa Ekspor Dibawa ke RI)

Menurutnya, pengusaha lebih menginginkan adanya insentif berupa keringanan-keringanan dalam suku bunga pinjaman, ketimbang menaikkan bunga simpanan. “Justru kalau perbankan, kami melihatnya keringanan suku bunga untuk fasillitas-fasilitas. Misalnya, keringanan pinjaman untuk ekpor,” katanya menambahkan.

Selain itu, banyak pengusaha yang berkegiatan ekspor, belum mau menyimpan DHE di dalam negeri. Alasannya, mereka melihat kondisi di Indonesia yang belum stabil. Terlebih lagi, belum adanya insentif yang diberikan kepada penguasaha apabila menyimpan DHE di Indoneisa.

Dia mengapresiasi salah satu langkah Pemerintah untuk meningkatkan ekspor, dengan berencana menghapus kebijakan memasok batu bara ke dalam negeri alias domestic market obligation (DMO). Hal itu merupakan salah satu insentif bagi pengusaha batu bara untuk mendukung penjualan.

(Baca: DMO Batu Bara Dicabut, Pengusaha Dikenakan Iuran untuk Subsidi PLN)

Namun, Shinta menilai rencana tersebut hanya bersifat sementara. "Rencana penghapusan kebijakan DMO batu bara salah satu yang nyata dalam meningkatkan ekpor, tapi itu untuk batu bara saja,” kata Shinta. Seharusnya yang menjadi fokus pemerintah dalam menghasilkan devisa yang tinggi saat ini yaitu dengan meningkatkan ekspor dan investasi di dalam negeri.