Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini membagikan serifikat tanah di kota kelahiran Presiden ketiga Indonesia Baharuddin Jusuf Habibie yakni Pare-pare, Sulawesi Selatan. Totalnya ada 5.000 sertifikat lahan yang dibagikan Jokowi di wilayah tersebut hari ini.
"Saya senang hari ini hadir di Parepare, ini kota kelahirannya pak B.J. Habibie," kata Jokowi dalam keterangan resmi Sekretariat Presiden, Senin (2/7). Adapun penerima berasal dari sejumlah wilayah Sulsel seperti Kota Makassar, Kabupaten Parepare, Kabupaten Gowa, hingga Kabupaten Sidrap.
Seperti yang kerap disampaikan, Jokowi akan terus membagikan sertifikat lahan kepada masyarakat. Salah satu alasannya, masih banyak lahan masyarakat yang belum tersertifikasi. Hingga 2015, masih ada 80 juta lahan belum bersertifikat. Sementara, selama ini Badan Pertanahan Nasional (BPN) hanya menerbitkan 500 hingga 600 ribu sertifikat setiap tahun. Artinya, butuh waktu 160 tahun untuk dapat mensertifikasi seluruh wilayah Indonesia.
(Baca: Jokowi Tegaskan Tidak Ada Pengibulan Terkait Sertifikat Tanah)
Presiden telah memerintahkan BPN menambah jumlah penerbitan sertifikat lahan dan diserahkan kepada masyarakat. Untuk tahun lalu, dia meminta lembaga yang dipimpin Sofyan Djalil ini menerbitkan 5 juta sertifikat. "Jadi dari 500 ribu lompat 10 kali jadi 5 juta," kata dia.
Jokowi manilai BPN telah mampu menjalankan perintah tersebut tahun lalu. Dia pun berterima kasih kepada seluruh kantor BPN di Indonesia atas capaian target ini. Keberhasilan ini membuat Jokowi optimistis BPN mampu mengejar target tahun ini sebanyak 7 juta sertifikat.
Bagi masyarakat, sertifikasi lahan dapat memperjelas status tanah yang dimilikinya. Jokowi mengatakan dengan memegang surat tanah, masyarakat bisa terhindar dari sengketa lahan. "Karena hak hukum menjadi jelas, yang dikuasai berapa, jadi jelas sekali." ujar Jokowi.
(Baca: Bali Akan Jadi Provinsi Pertama yang 100% Tanahnya Bersetifikat)