Harga Produk Retail Bisa Naik 5% Akibat Pelemahan Rupiah

ANTARA FOTO/R. Rekotomo
Ilustrasi gerai retail.
Penulis: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
24/5/2018, 09.05 WIB

Aprindo pun menunggu strategi pemerintah dalam penyelesaian masalah. “Kami berharap tidak sampai berlarut,” ujar Repi.

Sementara itu, Wakil Direktur Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Eko Listiyanto menjelaskan 1% depresiasi rupiah berpengaruh sampai 3% biaya pokok produksi dalam sektor retail. Belum lagi kenaikan ongkos logistik akibat naiknya harga minyak dunia.

Menurutnya, jika terjadi kenaikan harga, proyeksi peningkatan konsumsi masyarakat sebesar 40% pada momen hari raya di Ramadan akan terkoreksi. Sebab, kenaikan harga yang terlalu tinggi akan mengganggu daya beli masyarakat. Selain itu, tingginya harga bisa memicu inflasi yang lebih besar.

(Baca juga: Rupiah Anjlok, Gubernur BI: Ekonomi 2018 Lebih Kuat dari 1998 dan 2008) 

Eko memperkirakan, konsumsi kebutuhan pokok tidak akan terpengaruh. Namun, kegiatan belanja kebutuhan lain akan berkurang. “Permintaan barang elektronik pasti turun karena harga yang lebih mahal, masyarakat jadi tertunda untuk beli barang baru,” katanya.

Halaman:
Reporter: Michael Reily