Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melelang proyek jalan tol Semarang - Demak menjadi satu kesatuan (bundling) dengan proyek tanggul laut Kota Semarang. Langkah ini untuk mengendalikan rob yang berada di Semarang Utara, setelah sebelumnya PUPR membuat pompa penyedot banjir.
"Jadi selain tol, kami juga dapat kendalikan rob yang selama ini penanganannya parsial," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jakarta, Selasa (17/4).
Basuki mengatakan pekerjaan tol dengan kontrak bundling ini bukan pertama kalinya dilakukan. Sebelumnya Kementerian infrastruktur tersebut juga menyatukan kontrak pekerjaan tol Trans Sumatera dengan beberapa tol di Jawa.
"Misalnya untuk membangun (tol Akses) Patimban juga (disatukan) dengan Trans Sumatera," kata dia.
(Baca: Terlalu Mahal, Jokowi Perintahkan Turunkan Tarif Tol)
Proses lelang tol dan tanggul akan dimulai setelah mendapatkan izin analisis dampak lingkungan (amdal). Saat ini izin penetapan lokasi (penlok) tol Semarang - Demak telah diberikan oleh Gubernur Jawa Tengah dan sedang dalam proses amdal.
"Amdal mudah-mudahan minggu depan selesai, setelah itu masuk lelang," kata dia.
Proses pembebasan lahan pun akan dimulai setelah proyek ini mendapatkan izin amdal. Proyek yang diperkirakan membutuhkan biaya Rp 17-18 triliun ini masuk dalam daftar proyek strategis nasional.
Kementerian PUPR sebelumnya memastikan akan ada 85 kilometer (km) jalan tol Trans Jawa yang difungsikan pada musim mudik lebaran tahun ini. Tol fungsional tersebut berada di ruas Pemalang - Batang sepanjang 23 km, Salatiga - Solo sepanjang 32 km, serta Ngawi - Kertosono porsi pemerintah sepanjang 30 kilometer.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan dengan difungsikan 85 kilometer ini, pemudik akan bisa mengakses tol dari Jakarta hingga Surabaya. "Bahkan bukan jalan darurat (seperti 2017), tapi sudah pengerasan," kata Herry awal tahun ini.
(Baca juga: 13 Jalan Tol Masuk Daftar Tambahan Proyek Strategis Nasional)