Penjualan Tumbuh Melambat, Laba Alfamart Anjlok 50%

ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko
Siswa magang beraktivitas di laboratorium bisnis ritel Alfamart atau "Alfamart Class" di SMKN 1 Boyolangu, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (1/12).
Penulis: Ekarina
19/3/2018, 18.31 WIB

Kinerja keuangan perseroan kian tertekan sejalan dengan meningkatnya beban keuangan dan rugi entitas asosiasi yang pada akhirnya mendorong laba bersih perseroan terjun hingga 50% ke posisi Rp 300 miliar dari periode 2016 yang tercatat sebesar Rp 601 miliar.

(Baca juga : Usai Tutup Gerai New Look, MAP Siap Lanjutkan Ekspansi di 2018) 

Setali tiga uang, MIDI Utama juga mencetak penurunan laba bersih hingga 47% yang pada akhirnya mendorong perusahaan hanya mampu mencetak laba bersih sebesar Rp 102 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 196 miliar. Turunnya laba perusahaan juga disebabkan meningkatnya beban.

Penurunan kinerja emiten retail pada 2017 diakui Wakil Ketua Aprindo Tutum Rahanta karena penurunan daya beli. Meski begitu, anjloknya kinerja perusahaan retail tahun lalu belum menjadikan asosiasi berencana merevisi serta memangkas target pertumbuhan industri retail tahun ini yang dipatok di kisaran 12%.

"Penyebab penurunan kinerja memang karena belanja berkurang. Soal revisi atau tidak itu hanya masalah angka, karena tidak akan mempengaruhi pendapatan itu sendiri," katanya kepada Katadata via pesan singkat, Senin (19/3).

Halaman: