Pengusaha Harap Relokasi Pabrik Mebel Tiongkok Disertai Pembatasan

ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Yuliawati
10/3/2018, 06.00 WIB

Pengusaha Tiongkok berencana merelokasi atau memindahkan produksi mebel ke Indonesia. Pengusaha dalam negeri berharap pemerintah melakukan pembatasan sehingga pengusaha Tiongkok tak akan menguasai sektor hulu hingga hilir industri mebel di tanah air.

Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Soenoto mengatakan sebaiknya investor Tiongkok hanya dibatasi masuk ke sektor hilir atau tahap penyelesaian produk yang telah dibuat industri lokal.

"Pekerjaan mulai dari pembuatan rangka sampai kursi mentah itu pengusaha lokal, supaya industri dalam negeri tidak rusak," kata Soenoto di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta, Jumat (9/3).

Pemerintah Indonesia-Tiongkok sedang menjajaki rencana relokasi industri mebel rotan di Tiongkok, salah satu tujuannya ke Cirebon. Di kota Foshan, Tiongkok, terdapat sentra industri mebel rotan yang bahan bakunya diimpor dari Indonesia.

(Baca juga: Asosiasi Klaim Ekspor Mebel Melejit Berkat Permintaan dari Eropa)

Berbekal bahan baku asal Indonesia, industri mebel rotan di Tiongkok menguasai pasar dunia. Sebaliknya industri mebel rotan di Cirebon hampir mati suri karena kalah bersaing. Pemerintah kini telah menutup ekspor bahan baku rotan yang membuat Tiongkok kesulitan memperoleh bahan baku. Sehingga, investor asal Negeri Panda tersebut tertarik merelokasi pabrik mebel rotannya ke Indonesia.

Halaman: