Tiongkok Buka Larangan Impor, Indonesia Siap Kirim 2 Ribu Ton Manggis

ANTARA FOTO/Rahmad
Pedagang melayani pembeli buah Manggis di pinggir jalan lintas nasional Banda Aceh Medan, Pidie Jaya, Aceh, Sabtu (17/12). Buah Manggis yang khas daerah setempat digemari para pengguna jalan untuk oleh oleh dari Pidie Jaya yang dijual pedagang Rp.15 ribu
Penulis: Michael Reily
Editor: Ekarina
29/1/2018, 16.16 WIB

Indonesia dan Tiongkok menyepakati protokol persyarakatan fitonasanitari manggis terkait pembukaan larangan ekspor sejak 11 Desember 2017. Menyambut kebijakan tersebut, Indonesia menyatakan siap mengirim 2 ribu ton manggis guna memenuhi permintaan Tiongkok.

Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Banun Harpini menyatakan pemerintah bakal segera memanfaatkan keputusan protokol tersebut. “Tiongkok minta manggis kita minimal 2 ribu ton sudah masuk sebelum Imlek,” kata Banun di Jakarta, Senin (29/1).

Menurut Banun, larangan ekspor manggis asal Indonesia ke pasar Tiongkok sudah terjadi sejak 2013. Larangan pada produk manggis Indonesia diterapkan karena sebelumnya pernah ditemukan hama serta pestisida secara berlebih sehingga dianggap tidak memenuhi standar mutu negara pemesan.

Dengan begitu, selama lima tahun terakhir manggis Indonesia sulit menembus pasar Tiongkok, meskipun manggis termasuk salah satu komoditas yang dicari. “Mereka larang masuk langsung dari Indonesia tapi ambil dari Malaysia, Vietnam, Thailand sehingga nilai tambah dikantongi negara perantara, bukan kita,” ujarnya.

Kebijakan itu pun dinilai merugikan. Indonesia bahkan sudah tiga kali membawa masalah pelarangan ekspor manggis ke forum World Trade Organization (WTO) yaitu pada Oktober 2016, Maret 2017, dan November 2017. Hingga akhirnya kesepakatan protokol dilakukan pada Desember 2017.

Protokol fitosanitari nantinya bakal memberikan akses pasar langsung bagi manggis Indonesia ke Tiongkok dan mensyaratkan kebun manggis sudah terdaftar oleh pemerintah, rumah kemas yang sudah tercatat, dan juga bebas dari hama. PT. Agung Mustika Selaras, selaku eksportir buah manggis dikabarkan telah mengirim 1 ton buah mengawali peluncuran kembali ekspor manggis Indonesia ke Tiongkok pekan lalu.

Ke depan, Banun menekankan pihaknya agar melakukan proses sortasi dan pengemasan untuk memastikan tidak ada lagi hama dan serangga hidup seperti kutu putih, semut, dan serangga hidup lainnya yang terbawa. Proses pengawasan sebelum pengemasan manggis  nantinya juga dilakukan oleh Badan Ketahanan Pangan (BKP).