Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengklaim proyek infrastruktur transportasi yang berada di bawah pembinaan Kementerian Perhubungan relatif tahan terhadap bencana alam. Salah satunya dia menyebut Bandara Internasional Kulon Progo, Yogyakarta yang masih dalam proses pembangunan, tahan gempa bumi hingga 8,8 skala richter.
Bukan hanya gempa, bandara Kulon Progo dipersiapkan mampu menghadapi bencana tsunami dari arah Samudera Hindia. Dia mengatakan teknologi tersebut telah disiapkan ahli dari Jepang bekerja sama dengan ahli dari Institut Teknologi Bandung, serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Jadi ada standar keselamatan yang tinggi di situ," kata Budi dalam acara diskusi yang digelar di Gedung BMKG, Jakarta, Jumat (26/1).
Salah satu mitigasi yang juga disiapkan dalam menghadapi tsunami adalah instalasi listrik yang penting akan dipasang di lantai dua dan bukan di lantai dasar. Sehingga apabila tsunami terjadi, lantai satu akan dibiarkan saja dialiri air laut. "Hal seperti ini kami siapkan dari awal," kata Budi.
Sedangkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan dirinya juga menyiapkan sejumlah infrastruktur dalam mengantisipasi bencana hidrometeorologi. Selain pembangunan National Capital Integrated Coastal Development, Kementerian PUPR juga menyiapkan tol Semarang - Demak yang dibangun di atas laut. "Itu untuk mencegah rob (air laut)," kata Basuki.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2017 lalu merekam paling tidak ada 787 bencana banjir, 716 puting beliung, hingga 614 kebakaran hutan. (Baca juga: Pemerintah Klaim Siap Tanggulangi Rangkaian Bencana Alam)
Reporter: Ameidyo Daud Nasution