Menteri Rini Targetkan Holding BUMN Migas Terbentuk Maret 2018

Arief Kamaludin|KATADATA
Menteri BUMN, Rini Soemarno
4/1/2018, 11.39 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menargetkan induk usaha (holding) BUMN minyak dan gas bumi (migas) bisa terbentuk dua bulan lagi. Saat ini proses pembentukanya masih harus melalui beberapa tahap. Salah satu prosesnya adalah membuat kelompok diskusi terarah atau focus group discussion (FGD) membahas rencana ini.

"Maret nanti (terbentuk)," ujar Rini di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (3/1). Namun dia tidak menyebutkan apa lagi proses yang sedang berjalan. (Baca: Menteri Rini Harap Holding BUMN Tak Berbenturan dengan BUK Migas_

Pembentukan holding BUMN migas ini memang membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga realisasinya tertunda dari yang telah direncanakan sebelumnya. Kementerian BUMN sempat menargetkan pembentukan holding BUMN migas bisa terlaksana tahun lalu.

Deputi Bidang Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah mengatakan tahun lalu pemerintah harus membahas rencana pembentukan holding harus bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). pemerintah harus menjelaskan urgensi dari rencana ini.

(Baca: PGN Minta Restu Pemegang Saham Jadi Anak Holding Akhir Januari 2018)

Staf Khusus Menteri BUMN Wianda Pusponegoro menjelaskan tujuan dari pembentukan holding migas ini adalah agar PT Pertamina (Persero) bersama dengan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. dapat bersinergi membangun pipa gas secara merata. Dengan holding, pemerintah akan semakin mudah memberi penugasan kepada Pertamina untuk menyusun sinergi operasi dengan PGN dan anak usahanya.

"Kami tidak perlu membangun ruas pipa secara bersamaan antara dua perusahaan anggota. Sebab itu sangat tidak efektif dari segi anggaran," ujar Wianda akhir tahun lalu.

Proses pembentukan holding migas ini telah dibicarakan selama tiga tahun. Menurutnya, saat ini para pekerja dua perusahaan tersebut telah memahami nilai tambah yang dihasilkan dari pembentukan holding migas. Dia pun memastikan tidak akan ada pengurangan atau efisiensi jumlah tenaga kerja akibat pembentukan holding migas tersebut.

"Bahkan yang terjadi dengan holding semen tidak ada (efisiensi karyawan). Malah membuat proyek-proyek yang bisa mendatangkan pekerja lebih besar," ujar Wianda.

(Baca: Skema Holding: PGN Akuisisi Pertagas Pasca Jadi Anak Pertamina)