PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) akan mengoptimalkan lahan pelabuhan strategis untuk dikembangkan sebagai properti. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pengelola pelabuhan ini menggandeng perusahaan negara lain di sektor konstruksi untuk merealisasikan rencana tersebut.
BUMN karya yang diajak bekerja sama ini adalah PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Hutama Karya (Persero) dan PT PP (Persero) Tbk. "Jadi ini kerja sama untuk mengembangkan properti," kata Farid usai penandatanganan sinergi pengembangan aset BUMN dengan Wijaya Karya dan Hutama Karya di Jakarta, Rabu (15/11).
(Baca: Izin Belum Lengkap, Tiga Hunian Murah di Stasiun Mulai Dibangun)
Direktur Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV Farid Padang mengatakan sedikitnya ada 15 hektare lahan pelabuhan yang akan dioptimalkan untuk bisnis properti. Lahan tersebut tersebar di seluruh pelabuhan yang dikelola perusahaan plat merah tersebut seperti Sorong, Kendari, dan Manado.
Bisnis properti yang akan dikembangkan di lahan Pelindo IV ini mulai dari perhotelan hingga kawasan wisata di pinggir laut. Farid memastikan rencana pengembangan bisnis properti ini tidak akan mengganggu kinerja perseroan. Lantaran lahan yang difungsikan masih dapat diefisiensikan. "Seperti lahan gudang yang tidak terpakai di Pelabuhan Kendari," ujarnya.
Pelindo IV menargetkan properti di beberapa pelabuhan tersebut bisa mulai dibangun pada tahun depan. Sedangkan skema bisnis yang akan digunakan adalah bagi hasil antara Pelindo IV dengan BUMN karya yang akan mengembangkan properti ini. (Baca: Sinergi BUMN Kembangkan Kawasan Wisata Teluk Nipah di Lampung)
Farid mengaku pihaknya masih menghitung total kebutuhan investasinya. "Rata-rata pembangunan hotel itu Rp 20 miliar ke atas. Ini kami sudah punya lahannya," ujarnya.
Deputi Bidang Konstruksi dan Sarana Prasarana Kementerian BUMN Ahmad Bambang menyambut baik sinergi ini. Menurutnya hal ini merupakan bentuk kekompakan BUMN dalam mengembangkan daerah. "Tapi kami harap perjanjian kerja sama harus secepatnya direalisasikan," ujarnya.
(Baca: BUMN Harus Mengerjakan Proyek yang Tak Diminati Swasta)