Sumbang 34,9% PDB Nonmigas, Industri Makanan Tumbuh 9,46%

Katadata | Donang Wahyu
Penulis: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
8/11/2017, 19.15 WIB

Tingginya angka pertumbuhan industri makanan dan minuman yang dinyatakan oleh BPS bertentangan dengan klaim pengusaha. Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S. Lukman sempat menyatakan bahwa saat Lebaran lalu pertumbuhan industrinya tak sesuai harapan, dan makin merosot setelah itu.

"Sampai akhir tahun kira-kira 6% pertumbuhannya. Padahal saya harapkan Agustus naik karena Lebaran, tetapi di retail malah turun," ujar Adhi, Senin (30/10) lalu.

Ia juga menyatakan bahwa lesunya industri makan dan minuman disebabkan daya beli masyarakat yang menurun, bukan perpindahan ke belanja secara elektronik. Sebab, jumlah produk makanan dan minuman yang dijual melalui e-commerce masih sedikit.

(Baca juga: Pengusaha Makanan dan Minuman Tolak Wacana Cukai Plastik)

Saat dikonfirmasi ulang, Adhi masih enggan berkomentar banyak karena sedang berada di Solo untuk menghadiri pernikahan puteri Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Mungkin perlu kami bahas dan sinkronisasi data,” ujarnya.

Halaman: