Pemerintah Dorong Pedagang Pasar Bertransaksi Elektronik

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
26/10/2017, 20.12 WIB

Dalam survei literasi keuangan tahun lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut, indeks literasi keuangan masyakat Indonesia adalah 29,66% dan inklusi keuangan sebesar 67,82%. Artinya masih ada 70,34% masyarakat yang belum cakap keuangan dan 32,18% masyarakat belum menggunakan produk lembaga keuangan.

“Jadi, lebih banyak orang yang beli produk keuangan tapi belum paham kegunaannya,” kata Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan OJK Sondang Martha Samosir.

Oleh karena itu, Sondang mengungkapkan revitalisasi pasar adalah langkah yang tepat untuk peningkatan daya saing pasar rakyat. Kajian OJK, sebelum dilakukan revitalisasi pasar, tidak sampai 50% pedagang pernah meminjam dana dari lembaga keuangan.

“Pasca-revitalisasi semakin banyak pedagang yang berani mengajukan pinjaman ke bank, lembaga keuangan lain, dan koperasi pasar,” ujarnya.

Sementara Ketua Dewan Pembina Yayasan Danamon Peduli Bayu Krisnamurthi menilai pembelajaran digital untuk pasar rakyat merupakan hal paling penting supaya tidak tertinggal. Perpindahan pembayaran dari analog menjadi transaksi digital menjadi salah satu hal yang seharusnya diperhatikan oleh pemerintah.

“Tren global menggunakan nontunai bisa menjadi ancaman bagi pasar rakyat jika pedagang tidak segera diedukasi atau difasilitasi untuk digitasi,” ujar Bayu.

Halaman:
Reporter: Michael Reily