Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan peningkatan ekspor Indonesia turut didorong oleh percepatan pembangunan infrastruktur. Selain itu, kerja sama dengan pemerintah dengan dunia usaha turut mendorong kenaikan nilai perdagangan luar negeri.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) nilai ekspor Indonesia periode Januari-Agustus 2017 mencapai US$ 108,79 miliar. Angka tersebut meningkat 17,58% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sedangkan ekspor nonmigas mencapai US$98,77 miliar atau meningkat 17,73 % dibanding periode yang sama tahun 2016.
“Semua ini merupakan perpaduan, kerja sama beriringan antara eksportir swasta dunia usaha dengan pemerintah, tentu saja karena pembangunan infrastruktur dan konektivitas yang telah kita percepat tiga tahun terakhir,” kata Jokowi saat membuka Trade Expo Indonesia 2017 di ICE BSD, Banten.
Menurutnya, peningkatan ekspor juga turut menndongkrak peringkat Indonesia di World Competitive Index. Dari 137 negara, Indonesia tahun ini berada di peringkat 36, naik 5 tingkat dari tahun lalu yakni 41.
Momentum kenaikan peringkat seharusnya menumbuhkan optimisme masyarakat. “Karena kunci pertumbuhan ekonomi ada dua, yaitu ekspor dan investasi yang harus naik,” tutur Jokowi.
Dia juga meminta pameran produk yang bersifat tahunan harus diperluas lagi dengan metode baru untuk meningkatkan ekspor. Pergeseran pasar dari offline menjadi online menjadi salah satu acuan supaya semua pelaku ekspor lebih kreatif.
Perubahan digital adalah salah satu hal yang sifatnya akan terus berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi. Sehingga, Jokowi meminta supaya digitalisasi dimanfaatkan menjadi potensi peningkatan kegiatan ekonomi.
Pameran TEI harus mulai dikembangkan menjadi digital untuk menjangkau pasar yang lebih banyak dan lebih lama penetrasi globalnya. “Kita seharusnya buat virtual showroom, jadi interaksinya bisa langsung tanpa harus menunggu expo,” kata Jokowi.
Sementara, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan TEI 2017 bakal menjadi peningkatan pasar yang bersifat jangka panjang dan bertaraf internasional. Tujuan akhirnya untuk meningkatkan ekspor Indonesia.
Lebih lanjut, penyelenggaraan TEI 2017 tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). “Mulai tahun ini penyelenggaran TEI tidak lagi menggunakan APBN. Tapi dibiayai seluruhnya oleh swasta,” ujar Enggar.