Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan dua ruas tol Trans Sumatera sudah selesai pembangunannya dan akan segera meresmikan pengoperasiannya dalam waktu dekat. Kedua ruas tol tersebut adalah Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi sepanjang 61,72 kilometer (km) dan Palembang- Indralaya sepanjang 22 km.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan kehadiran tol ini akan meningkatkan konektivitas guna memperlancar distribusi dan menurunkan biaya logistik barang dan jasa. Tol ini semakin memperkuat struktur kawasan perkotaan metropolitan Medan-Binjai- Deli Serdang-Karo sebagai metropolitan terbesar ketiga terbesar di Indonesia.
Kota-kota tersebut akan terhubung dengan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi nasional di bagian Barat seperti kawasan industri Medan, Bandara Kualanamu, dan Pelabuhan Kuala Tanjung. Kemudian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkae, serta akses menuju Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba karena akan terkoneksi dengan Tol Tebing Tinggi-Pematang Siantar-Parapat.
"Untuk ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi peresmiannya tinggal menunggu jadwal Presiden saja. Semua sudah siap seratus persen termasuk rambu, marka jalan, dan infrastruktur pendukung jalan tol juga telah dipasang sempurna," ujar Menteri Basuki dalam keterangannya, Jumat (29/9).
(Baca: Jokowi Minta Jepang Ikut Danai Proyek Tol Trans Sumatera)
Jalan tol ini terbagi menjadi tujuh seksi, tapi yang rampung pembangunannya saat ini baru enam seksi, yakni Seksi 1-6 sepanjang 52,85 km terbentang dari Tanjung Morawa hingga Sei Rampah. Sementara Seksi 7 Sei Rampah-Tebing Tinggi sepanjang 8,87 km ditargetkan rampung pada April 2018, karena masih terkendala pengadaan lahan yang melewati kawasan permukiman.
Pembangunan ruas tol ini dilakukan melalui skema kerja sama pemerintah dengan Badan Usaha Jalan Tol ( BUJT) yakni PT Jasamarga Kualanamu Tol (JMKT). Pemerintah memberikan dukungan berupa konstruksi Seksi 1 Simpang Tanjung Morawa - Simpang Perbarakan sepanjang 7,5 km dan Seksi 2 Simpang Perbarakan - Kualanamu sepanjang 7,05 km, dengan anggaran sebesar Rp 1,4 triliun.
Jalan tol kedua yakni Palembang-Indralaya (Palindra) sepanjang 22 kilometer akan selesai dalam waktu dekat dan siap diresmikan. Tol ini akan mendukung konektivitas Asian Games 2018. "Palembang-Indralaya juga sudah sesuai jadwal pembangunannya. Terutama untuk menyambut dan mendukung pelaksanaan Asian Games XVIII yang dilaksanakan di Jakarta dan Palembang tahun depan," kata Basuki.
Tol Palindra terdiri dari tiga seksi, yakni seksi I ruas Palembang – Pemulutan, seksi II Pemulutan – Kota Terpadu Mandiri (KTM) dan seksi III KTM – Simpang Indralaya. Pembangunannya dimulai sejak tahun 2015 oleh PT Hutama Karya (Persero) dengan nilai kontrak sebesar Rp 2,63 triliun.
Jalan Tol Palindra merupakan bagian dari Tol Trans Sumatera yang menghubungkan seluruh provinsi di Pulau Sumatera. Jalur utamanya berada di sisi timur Pulau Sumatera sepanjang 2.800 km dan memiliki tiga sirip untuk menghubungkan pusat kegiatan di sisi Barat dan Timur Pulau Sumatera, yakni Palembang - Bengkulu (dimana salah satunya adalah ruas Tol Palindra), Pekanbaru - Padang dan Medan - Parapat - Sibolga.
Pembangunan Tol Palindra menggunakan teknik konstruksi khusus, yakni teknologi Vacuum Consolidation Method (VCM) untuk mengurangi kadar air dan kadar udara dalam tanah. Teknologi ini dipakai karea lahan pembangunannya didominasi oleh daerah rawa bergambut. Inovasi teknologi ini membuat pengerjaannya bisa lebih cepat 4 bulan dibandingkan dengan metode konvensional, yaitu sistem drainase vertikal yang dapat memakan waktu satu tahun.
Basuki mengatakan selesainya pembangunan dua ruas tol ini akan menambah panjang jalan tol di Tanah Air, yang ditargetkan mencapai 1.800 pada 2019. Adapun hingga 2014, panjang jalan tol di seluruh Indonesia hanya 780 km. (Baca: Tol Sepanjang 38 Kilometer Beroperasi di Lampung)