Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini akan meresmikan jalan tol Trans Jawa ruas Bawen - Salatiga. Peresmian jalan tol yang masuk di dalam ruas tol Semarang - Solo Seksi III ini rencananya akan dilakukan di Gerbang Tol Salatiga.
"Peresmian di Gerbang Tol Salatiga, kelurahan Tingkir, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga," demikian bunyi keterangan resmi Sekretariat Presiden, Senin (25/9).
Sebelumnya, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Herry Trisaputra Zuna menargetkan ruas Semarang - Solo Seksi III (Bawen - Salatiga) sepanjang 17,6 kilometer diresmikan pekan pertama September 2017. Namun peresmian dilakukan Jokowi pada pekan keempat September ini.
"Presiden serta Ibu Iriana bertolak denban Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 dari pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma," demikian bunyi keterangan Setpres.
Sebelum meresmikan jalan tol, Presiden Jokowi juga akan bersilaturahmi dengan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah (SPPQT) serta menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Program Keluarga Harapan (PKH) serta seertifikat tanah di Kota Salatiga.
Selain jalan tol Semarang - Solo Seksi III (Bawen - Salatiga) sepanjang 17,6 kilometer, ruas yang akan diresmikan dalam waktu dekat adalah Kertosono - Mojokerto Seksi 2 yakni Jombang - Mojokerto sepanjang 19,9 kilometer dan Palembang - Indralaya Seksi I yang menghubungkan Palembang - Pamulutan sepanjang 7,7 kilometer.
Dua ruas lainnya yang akan diresmikan adalah tol di Sumatera Utara yakni Medan - Kuala Namu - Tebing Tinggi seksi 2 sampai 6 (Parbarakan - Sei Rampah) sepanjang 41,6 kilometer serta Medan - Binjai seksi 2 dan 3 sepanjang 10,4 kilometer. Rencananya dua ruas ini akan diresmikan pada pekan terakhir September.
Dari data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pada tahun 2018 mendatang 766,3 kilometer jalan tol baru siap diselesaikan konstruksinya. Sedangkan pada tahun 2019, akan ada 533 kilometer tambahan jalan tol yang diselesaikan pembangunannya.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara dalam penerbangan menuju Jawa Tengah adalah, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Staf Khusus Presiden Johan Budi, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi, dan Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono.