Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memprediksi penetapan Harga Eceran Tetap (HET) beras akan mengganggu perusahaan besar. Selain itu, Enggar, panggilan akrabnya juga mengatakan kebijakannya itu akan mengganggu makelar hingga pengepul yang berperan sebagai perantara.
Dirinya menjelaskan, kebijakan ini merupakan langkah pemerintah untuk mewujudkan pemerataan dan menjaga konsumen agar mendapatkan harga pangan yang terkendali. Oleh sebab itu penetapan HET ini akan dijalankan terus.
"Return of investment perusahaan besar saja yang jadi lebih panjang karena margin-nya berkurang, tapi tidak mati," kata Enggar usai menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (28/8).
(Baca juga: HET Beras Medium dan Premium Ditetapkan Berbeda di Tiap Wilayah)
Dirinya juga mengatakan, Jokowi secara khusus menanyakan bagaimana dampak dari penetapan harga eceran beras. Ia menjelaskan, selain dampak yang telah disebutkan, serapan beras Bulog nantinya akan lebih besar dari saat ini.
"Bisa mencapai 10 ribu ton per hari, sekarang hanya 8.000 ton bahkan sempat anjlok di 6.000 ton," kata Enggar.
Enggar juga membantah kebijakan ini mematikan penggilingan padi. Dirinya mengaku telah berkeliling langsung ke sejumlah penggilingan di wilayah Solo dan Sragen, Jawa Tengah. Dia mengklaim seluruh penggilingan memberikan apresiasi terhadap ditetapkannya harga beras. "Karena mereka akan terima suplai besar," kata Enggar.
(Baca juga: Pesanan Beras Tak Sesuai, Indomaret Laporkan PT IBU ke Polisi)
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan telah memutuskan untuk membagi penetapan harga berdasarkan delapan wilayah besar dan berlaku pada 1 September 2017. Enggar sebelumnya menyatakan, kategori beras akan dibagi menjadi tiga, yaitu beras medium, premium dan khusus. Namun, yang diatur harganya hanya jenis medium dan premium.
Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia Soetarto Alimoeso mengaku siap membantu sosialisasi keputusan HET beras. "Teman-teman di daerah akan menyesuaikan harga beras sesuai dengan HET yang telah ditetapkan," imbuh Soetarto beberapa waktu lalu.