Neraca Dagang Semester I Surplus US$ 7,6 Miliar, Tertinggi Sejak 2012

Arief Kamaludin | Katadata
Penulis: Pingit Aria
17/7/2017, 13.40 WIB

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan  Indonesia pada Juni 2017 surplus US$ 1,63 miliar. Adapun secara kumulatif surplus neraca perdagangan pada Januari-Juni 2017 mencapai US$ 7,63 miliar. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak semester I-2012. 

"Surplus neraca dagang US$ 7,63 miliar di semester I-2017 merupakan yang tertinggi sejak periode yang sama 2012. Sedan‎gkan di semester I-2011, neraca dagang pernah menyentuh surplus US$ 15 miliar," kata Kepala BPS, Suhariyanto di kantornya, Senin (17/7).

Pria yang akrab disapa Kecuk mengungkapkan, ‎nilai ekspor Indonesia pada bulan keenam tahun ini sebesar US$ 11,64 miliar. Angka ini lebih tinggi dibanding realisasi impor yang sebesar US$ 10,01 miliar.

Hanya, ia juga menyebut bahwa pada bulan lalu nilai ekspor menurun 18,82 persen dibanding ekspor Mei 2017. Demikian juga dibanding Juni 2016, angkanya menurun 11,82 persen. (Baca juga: Ekspor Membaik, BI Ramal Neraca Dagang Juni Surplus US$ 1,4 Miliar

Penurunan ekspor itu, menurutnya terjadi karena adanya hari libur, penyesuaian waktu kerja pada Ramadan hingga Lebaran. “Ada lagi larangan truk beroperasi seminggu sebelum lebaran,” ujarnya.

Menurut catatan BPS, penurunan terbesar ekspor nonmigas Juni 2017 terhadap Mei 2017 terjadi pada lemak dan minyak hewani/nabati sebesar US$ 308,2 juta (16,48 persen), sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada bubur kayu/pulp sebesar US$32,6 juta (20,05 persen).

Halaman: