Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bekerja sama dengan Kadin Jerman (IHK Trier) untuk mendukung program pendidikan vokasi. Pengembangan pendidikan kejuruan ini merupakan program yang digagas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Pendidikan vokasi sangat vital bagi pertumbuhan perekonomian kita di masa depan, sehingga kita memerlukan ribuan pelatih yang profesionai, dan ini harus kita ciptakan“ kata Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani di Jakarta, Jumat (17/3).
Dalam kerja sama ini, Rosan menjelaskan, Kadin Jerman akan menyediakan pelatihan bagi para pelatih vokasi di perusahaan-perusahaan Indonesia. Dengan demikian, nantinya pendidikan vokasi Indonesia akan mengadopsi “sistem ganda” yang diterapkan di Jerman.
Dalam sistem ini, siswa kejuruan tak hanya mendapat pendidikan di sekolah, melainkan juga melalui pemagangan di perusahaan. Presiden Jokowi sendiri yang meminta Kanselir Jerman Angela Merkel untuk turut menyukseskan program ini.
(Baca juga: Jokowi Tagih Komitmen Investasi Coca Cola Rp 6,7 Triliun)
Rosan mengatakan pihak Jerman berkomitmen membantu mengembangkan pendidikan vokasi di Indonesia. Adapun IHK Trier berperan merancang silabus pendidikan dan fasilitasi pelatihan. Sedangkan Ekonid (Kadin Jerman-Indonesia) berperan melakukan pengujian dan penerbitan sertifikat pelatihan.
Untuk tahap awal, ada 24 peserta dalam pelatihan bagi para pelatih vokasi sistem ganda ini. Nantinya, program ini akan dikembangkan hingga menghasilkan 80 pelatih tiap bulan yang akan diterjunkan ke perusahaan-perusahaan di Karawang dan Bekasi.
Baru pada tahap lanjutan, program ini akan dibawa ke kota-kota lain seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Makasar, dan Balikpapan. Adapun sektor-sektor yang jadi fokus program ini antara lain manufaktur, maritim, retail, pariwisata, dan perbankan meliputi 2640 perusahaan.
(Baca juga: Tingkatkan Kualitas SDM, Menkeu Kaji Insentif Bagi Industri)
Rosan berharap, pada akhir tahun akan tercetak 1000 pelatih profesional di perusahaan-perusahaan tersebut untuk melatih 5720 siswa Sekolah menengah Kejuruan (SMK) yang mengikuti program pemagangan Nasional.
Di sisi lain, Tenaga Ahli IHK Trier Andreas Gosche mengatakan bahwa pendidikan vokasi sistem ganda telah membuat Jerman dikenal sebagai negara dengan tenaga kerja yang sangat kompetitif.
Menurutnya, siswa sekolah kejuruan memang harus mulai dikenalkan dengan dunia kerja saat masih menempuh pendidikan. “Bengkel sekolah tidak cukup untuk ini.“ katanya.
(Baca juga: Pemerintah Terbitkan Aturan Pendidikan Kejuruan Berbasis Industri)