Indonesia Tawarkan Investasi di Lima Sektor Industri ke IORA

ANTARA FOTO/IORA SUMMIT 2017/Widodo S. Jusuf
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi (tengah), Menteri Hubungan Internasional dan Kerja Sama Afrika Selatan Maite Nkoana-Masahabane (kiri) dan Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop (kanan) berfoto bersama usai memberikan keterangan pers hasil pertemu
Penulis: Muhammad Firman
Editor: Pingit Aria
6/3/2017, 18.28 WIB

(Baca juga:  Tak Hanya Ekonomi, IORA Juga Bahas Terorisme di Samudera Hindia)

Apalagi dengan adanya kebijakan mewujudkan visi sebagai poros maritim dunia, menurut Airlangga, Indonesia tengah berupaya menjadi negara yang berpengaruh baik secara ekonomi maupun politik di antara dua samudera, yakni samudera Hindia dan Pasifik.

Sementara, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan bahwa forum bisnis IORA dihadiri oleh 314 peserta dari 21 negara anggota. Bahasan utama dalam pertemuan ini adalah pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM), pemberdayaan perempuan, konektivitas, pariwisata, dan infrastruktur.

“Isu yang diangkat bukan isu baru dan mungkin terdengar ketinggalan zaman, namun sebenarnya hal itu mewakili globalisasi dengan prinsip kemajuan berkeadilan,” kata Enggar.

IORA merupakan forum kerja sama antarnegara terbesar di Samudera Hindia yang berdiri pada tahun 1997. IORA beranggotakan 21 negara, yaitu Australia, Afrika Selatan, Bangladesh, Komoro, India, Indonesia, Iran, Kenya, Madagaskar, Malaysia, Mauritius, Mozambik, Oman, Seychelles, Singapura, Somalia, Sri Lanka, Tanzania, Thailand, Uni Emirat Arab, dan Yaman.

(Baca juga: Jokowi Akan Buka Forum IORA, Seberapa Besar Dibanding APEC?)

Penyelenggaraan IORA Summit 2017 merupakan salah satu gagasan dan prakarsa strategis Indonesia sebagai Ketua IORA periode 2015-2017.

Halaman: