(Baca juga: Skenario Dagang Indonesia – Amerika Serikat: Dengan Trump, Tanpa TPP)

Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga banyak digerakkan kegiatan ekonomi domestik. “Pengaruh ke pertumbuhan (Indonesia) dari proteksi AS tidak besar. Jadi wajar kalau market bilang, dampak proteksi Trump itu kecil ke Indonesia,” ujar Leo.

Sejalan dengan Leo, Chief Economist Bank CIMB Niaga Adrian Panggabean juga meyakini Trump akan menerapkan kebijakan yang moderat. AS tidak mungkin juga menarik investasi dari Cina lantaran produktivitas di AS tak akan mampu menampung investasi tersebut.

Selain itu, ekosistem investasi dari AS di Cina sudah terbentuk. Apabila AS hendak menarik investasi tersebut, harus membentuk ekosistem baru dan membutuhkan waktu lama.

Dalam jangka pendek, harga produk yang semula dijual murah ketika diinvestasikan di Cina menjadi mahal di AS. “iPhone, misalnya, bisa dijual US$ 1.000, siapa yang mau beli? Jeans juga begitu,” kata Andri dalam diskusi bertajuk ‘Tantangan Pasar Finansial 2017".

Halaman: