16 Proyek Infrastruktur Strategis Nasional Telah Rampung

Arief Kamaludin|KATADATA
9/12/2016, 10.19 WIB

Pemerintah menyatakan sudah 16 proyek strategis nasional (PSN) yang rampung pembangunannya saat ini. Nilai proyek yang sudah selesai ini mencapai Rp 25,9 triliun. Proyek strategis lainnya masih berjalan dan ada juga sedang dipersiapkan pembangunannya.

Semua proyek ini termasuk dalam Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Totalnya ada 225 proyek infrastruktur serta satu program penyediaan listrik 35 ribu megawatt dalam rincian payung hukum ini.

"Jadi memang ada macam-macam proyek yang sudah selesai," kata Direktur Program Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Rainier Haryanto usai rapat di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (8/2).

(Baca: Kemenhub Usulkan 4 Proyek Kereta Masuk Strategis Nasional)

Berdasarkan data KPPIP 16 proyek tersebut adalah jalan Tol Gempol - Pandaan dengan nilai investasi Rp 1,1 triliun, Bandara Sentani Jayapura senilai Rp 1,4 triliun, Bandara Juwata Tarakan dengan nilai Rp 1,3 triliun, serta Bandara Mutiara Palu dengan nilai Rp 1,3 triliun. Ada juga pengembangan Bandara Matahora Wakatobi dan Bandara Labuan Bajo dengan nilai Masing-masing Rp 662 miliar, serta pembangunan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta senilai Rp 4,7 triliun.

Proyek lainnya adalah pembangunan tahap 1 pelabuhan Kalibaru dengan nilai investasi Rp 12 miliar, pembangunan pipa gas Belawan - Sei Mangkei senilai Rp 1,2 triliun, serta pembangunan Pos Lintas Batas Negara Mota'ain Kabupaten Belu dengan nilai Rp 82 miliar.

KPPIP juga mencatat enam proyek bendungan dengan total nilai investasi sekitar Rp 1,3 triliun telah rampung. Keenam bendungan tersebut adalah Paya Seunara dan Rajui di Aceh, Bendungan Jatigede di Jawa Barat, Bendungan Bajulmati dan Nipah di Jawa Timur, serta Bendungan Titab di Bali.

Selesainya 16 proyek ini menjadi salah satu alasan pemerintah berencana merevisi Perpres 3/2016. Daftar proyek strategis nasional yang ada dalam perpres ini akan ditambah dan ada juga yang dihapus. Saat ini Reiner mengaku KPPIP masih menunggu usulan proyek-proyek baru yang akan masuk dalam daftar tersebut dari kementerian dan lembaga (K/L).

"Yang sudah selesai tidak kita pertahankan lagi. Masih kami evaluasi, termasuk jumlahnya," katanya. (Baca: PUPR Usulkan Tiga Ruas Tol Sumatera Masuk Proyek Strategis)

Beberapa Kementerian tercatat sudah memberikan masukan, salah satunya Kementerian Perhubungan. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Suprasetyo mengatakan saat ini Kemenhub mengajukan dua proyek yakni pengembangan pelabuhan Benoa serta pengembangan bandara Syamsuddin Noor dalam revisi proyek strategis tersebut. Dia mengatakan proyek-proyek ini merupakan usulan dari PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero).

Sedangkan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan selain pengembangan dua pesawat terbang lokal, pihaknya kuga mengajukan pengembangan infrastruktur pendukung di enam kawasan industri untuk masuk proyek strategis. Keenamnya antara lain Dumai, Berau, Java Integrated Industrial and Port Estate, Kendal, Tanjung Buton (Riau), serta satu lagi di wilayah Kalimantan Utara.

"Jadi usulan kami, ada infrastruktur misalnya jalan tol atau rel kereta api masuk ke dalam situ," katanya. (Baca: Kemenperin Usulkan Pengembangan Pesawat Masuk Proyek Strategis)