Sulit Bangun Pabrik, Industri Otomotif Minta Pajak Sedan Dipotong

Donang Wahyu|KATADATA
Pekerja melakukan pemeriksaan akhir pada kendaraan sedan All New Vios di pabrik Toyota Karawang 2, Kawasan Industri Karawang International Industrial City, Karawang, Jawa Barat.
16/8/2016, 11.11 WIB

Pemerintah mengaku usulan industri untuk mengurangi tarif PPnBM Sedan dari 30 persen menjadi 10 persen sulit dilakukan. Alasannya saat ini penerimaan negara masih rendah, sementara pemerintah sedang berupaya meningkatkan penerimaan untuk menggenjot pembangunan infrastruktur.

"Saya kira sulit dan tidak mungkin dalam waktu dekat ini," kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan kepada Katadata akhir pekan lalu. (Baca: Pajak Bisa Meleset 19 Persen, Anggaran Terancam Dipangkas Lagi)

Putu mengatakan saat ini industri otomotif telah mendapatkan insentif seperti pengurangan pajak penghasilan atau tax allowance, serta Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP) untuk impor barang modal. Menurut Putu, insentif fiskal ini sudah cukuo membuat iklim investasi otomotif di Indonesia mampu bersaing dengan negara lain seperti Thailand.

Perbedaan mendasar investasi di Thailand lebih menarik, adalah karena infrastruktur industri di negara tersebut dianggap lebih mendukung ketimbang Indonesia. Salah satu contohnya adalah ketersediaan pasokan energi seperti listrik, gas, serta bahan bakar lainnya.

"Selain itu (standar bahan bakar minyak) Thailand sudah masuk EURO 4, kita masih EURO 2," katanya.

Kepala Pusat Kebijakan Pendapatan Negara, Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Goro Ekanto juga menjelaskan hal sama dengan Putu. Usulan Gaikindo akan berdampak pada rendahnya penerimaan.

Menurut Goro apabila pengurangan pajak untuk mobil sedan ini dipaksakan maka harus dipastikan ada sumber penerimaan lain yang dapat menutupinya. "Tapi secara hitungan agak sulit (dilakukan) sekarang," kata Goro kepada Katadata. (Baca: Jokowi Akan Turunkan Tarif Pajak Penghasilan)

Halaman: