PT Gojek Indonesia akan berfokus kepada pelayanan daripada bergelut dalam kompetisi harga di jasa sejenis. Persaingan industri digital di masa depan diprediksi akan mengandalkan aspek pelayanan, bukan semata berjualan tarif murah.
Chief Executive Officer Go-jek Indonesia Nadiem Makarim mengatakan pengenaan tarif murah biasanya dilakukan pada awal usaha. Seiring waktu berjalan, perusahaan yang memberi layanan terbaik kepada pelanggan akan memenangkan persaingan dibandingkan sekadar menyuguhkan tarif rendah.
“Tarif hanya awal saja, secara fundamental yang akan berkelanjutan adalah yang memberikan good user experience,” kata Nadiem usai menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT. Bank Central Asia di Menara BCA, Jakarta, Selasa, 17 Mei 2016. (Baca: Saingi Go-Jek, Uber Merambah Layanan Ojek Motor).
Menurut Nadiem, kerjasama ini merupakan usaha mewujudkan pelayanan terbaik. Melalui virtual account online, pelanggan dan mitra pengemudi Go-jek akan mendapatkan kemudahan isi ulang Go-pay melalui e-banking BCA, KlikBCA, m-BCA, dan BCA mobile. Pelanggan dan mitra pengemudi Go-jek cukup memasukkan kode perusahaan dan nomor handphone ketika mengisi ulang melalui menu transfer ke akun virtual BCA.
BCA juga memberikan Host to Host (H2H) ERP Integration yang akan memudahkan transaksi atau pemindahan dana antara rekening Go-jek dan mitra driver Go-jek. Nadiem mengatakan pengguna Gopay juga akan memperoleh keuntungan selama masa promosi dengan mendapatkan potongan 50 persen.
Sedangkan untuk maksimum debit dilakukan dengan nominal Rp 2 juta. “Banyak sekali pengguna Go-jek akan nyaman karena mereka tidak perlu mengeluarkan dompet,” katanya. (Baca juga: Setelah Jokowi Bicara, Jonan Cabut Larangan Go-Jek)
Langkah Go-jek menggandeng perbankan lokal -sebelumnya dengan PT Blue Bird Indonesia- ini dilakukan sebelum perusahan pesaing seperti Grab Bike dan Uber masuk ke lini bisnis ini. “Sebelum kompetitor datang, kami sudah punya visi di Indonesia dan akan selalu di sini,” kata Nadiem.
Pada kesempatan yang sama, Direktur BCA Armand Hartono mengatakan alasan utama kerja sama ini karena banyak nasabah BCA merupakan pengguna aplikasi Go-jek. Oleh sebab itu BCA menyiapkan cara agar nasabah lebih mudah melakukan pengisian ulang. (Lihat Infografik: Berebut Kue Bisnis Jasa Taksi).
Cara ini juga dilakukan BCA untuk memindahkan transaksi 14 juta nasabahnya menuju transaksi elektronik. Dia juga memberikan sinyal untuk saat ini tidak menerapkan sistem komisi (fee based) dalam setiap transaksi Go-pay. “Nomor satu itu nasabah nyaman kalau memakai BCA. Kalau nyamana, dia akan loyal. Kita lebih melihat jangka panjangnya,” kata Armand.