KATADATA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berencana menambah anggaran untuk membangun jalan Trans Papua. Sebab, kebutuhan pembangunan proyek ini sangat besar, di sisi lain anggaran yang disiapkan masih di bawah kecukupan.
Direktur Jenderal Bina Marga Hediyanto W. Husaini mengatakan kebutuhan pembangunan jalan Trans Papua hingga 2018 mencapai Rp 36 triliun atau Rp 12 triliun per tahun. Namun anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 hanya Rp 7 triliun. (Baca pula: Studi Kelayakan Kereta Papua Rampung Tahun Depan).
Untuk menutup kekurangan itu, Bina Marga mengusulkan agar pemerintah menambah anggaran proyek jalan lintas provinsi tersebut. Bina Marga telah memasukkan angka Rp 20 triliun dalam APBNP 2016. “Sesuai kata Pak Presiden, saya katakan nantinya akan ada prospek tambahan (anggaran) dalam APBNP 2016,” kata Hediyanto saat ditemui di Gedung Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Rabu, 6 Januari 2016.
Menurut dia, tahun ini pihaknya menargetkan tambahan 265 kilometer jalan Trans Papua. Pada 2016 pula dua kota, yakni Wamena dengan Mamugu, sepanjang 180 kilometer dapat tersambung dan akan diujicobakan nantinya oleh Jokowi. “Asal tender cepat, Januari sudah dimulai maka proyek ini dapat terkekejar,” ujar Hediyanto.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Papua Barat Irene Manibuy dalam teleconference dengan Presiden Joko Widodo mengatakan kebutuhan anggaran untuk membangun infrastruktur darat di dua provinsi yakni Papua dan Papua Barat hingga 2018 mencapai Rp 36.
Dia mengusulkan, untuk memaksimalkan dana pembangunan Trans Papua, Dana Alokasi Khusus (DAK) kedua provinsi tersebut ditingkatkan sebagai sumber tambahan biaya jalan Trans Papua. “Selain itu mengenai dana infrastruktur otonomi khusus Papua dan Papua Barat, kami mohon Pak Presiden menambahkan untuk membuka isolasi Papua dan Papua Barat,” katanya. (Baca juga: Jalan Trans Papua Kelar, Jokowi: Harga Barang Lebih Murah).
Dalam acara penandatangananan kontrak kegiatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Jakarta, kemarin, Presiden Joko Widodo memprediksi kehadiran jalan Trans Papua pada 2018 akan membuat harga barang di pulau ujung timur Indonesia tersebut turun drastis. Hal ini karena akses dan ongkos logistik yang menjadi salah satu komponen utama harga barang ikut turun.
Sebagai contoh, kata Jokowi, harga semen saat ini kurang lebih Rp 800 ribu per sak di Papua. Harga tinggi juga terjadi pada Bahan Bakar Minyak (BBM) di mencapai Rp 60 ribu per liter. Tingginya nilai barang di wilayah tersebut akan menyusut hingga separuhnya.